TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Supir Petepate dan Pabentor, tak terkontrol saat demo di depan kantor Gubernur Sulsel, Rabu (1/11/2017) kemarin
Lost kontrol ratusan supir Petepete dan Pabentor itu terjadi, saat mereka minta Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo untuk keluar menemui mereka dijalan.
Penyampaian aspirasi itu dilakukan beberapa orator, dari tiap pekerja yang tergabung di Aliansi Masyarakat Moda Transportasi Indonesia (AMMTI) Sulsel.
Mereka lakukan itu, sejak pukul 09.30 Wita, meminta Gubernur temui mereka. Namun, seiring berjalan waktu, Gubernur tak kunjung datang, massa mulai marah.
Sekitar pukul 10.00 Wita, massa aksi dari Maros, Gowa dan Takalar terus datang. Mereka meminta agar Gubernur Sulsel berikan kepastian atas nasib mereka.
Baca: Martin Keown: Manchester City Bisa Menangkan Liga Inggris Natal Nanti
Kepastian tersenut, tentang penolakan mereka terhadap Transportasi berbasis online yang kini beroperasi dan mulai marak di Sulsel, terkhusus di Makassar.
Sekitar pukul 11.00 Wita, massa mulai tidak terkontrol, kendaraan roda empat, berplat hitam yang melintas didepannya, dipaksa untuk menunjukan identitas.
"Kami ingin temui gubernur sulsel, agar persoalan ini bisa cepat selesai, kalau tidak kami bakar mobil grab dan lain," teriak massa didepan Gubernuran.
Hingga pukul 15.10 Wita, tercatat ada lima mobil berpelat hitam dan satu unit motor, menjadi sasaran amukan massa. Hal ini mereka duga ialah transportasi online.
Baca: Arsitek Muda Ini Bangga Karyanya Dipuji Wagub DKI
Namun, mengalami rusak parah ialah mobil Toyoya, berpelat hitam DD 1295 R, tidak hanya kaca dan mobil yang hancur tapi supirnya juga menjadi korban. (*)