TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Suriah (38), ibunda Julianah, karyawan menjadi korban tewas akibat ledakan pabrik kembang api PT Panca Buana Cahaya Sukses di Kosambi, Tangerang, Kamis (26/10/2017) pekan lalu, mengaku tak mempunyai firasat atau mimpin tertentu sebelum kejadian kebakaran di tempat anak bekerja.
Satu-satunya firasat itu adalah Suriah kerap mendengar suara burung hantu di sekitar rumahnya pada malam hari sebelum hari H kejadian yang memilukan tersebut.
Menurut Suriah, sebelumnya belum pernah ada burung hantu yang berkeliaran dan bersuara di sekitar rumahnya.
"Ada burung hantu bersuara terus dekat rumah. Saya sempat bertanya-tanya di dalam hari, ini ada apa," ujar Suriah.
Suriah juga menceritakan, cucunya, Opick belum memahami jika ibundanya, Julianah, telah meninggal.
Ia mengenang, Julianah sebenarnya dalam kondisi terpaksa bekerja di pabrik petasan itu, semata demi membantu ekonomi keluarga karena pendapatan suaminya tak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Baca: Kecurigaan Rizal Ramli Tentang Persekongkolan Revisi UU PNPB dan Proyek Gedung Baru DPR
Baca: Pemilik Hotel Alexis Ajukan Gugatan? Pemprov DKI: Kami Siap Kok
Dari gaji yang didapatnya Julianah juga telah berencana mengkhitan dan memasukkan anaknya ke sekolah Paud (Pendidikan Usia Dini).
"Julianah sempat bilang dia harus kerja karena mau sunatkan dan sekolahkan Opick tahun depan. Katanya, 'Mama, Yanah (Julianah) ingin kerja, si Opick mau sekolah dan mau nyunat. Jadi, dia bilang harus cari kerja supaya dapat biaya untuk rencananya itu," kenang Suriah.