News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gubernur Baru Jakarta

Sandi Meralat, Bentakan Tukang Ojek Penghinaan pada Pejabat Negara bukan Kepala Negara

Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sandiaga Salahuddin Uno di Balai Kota Monas, Jakarta , Jumat (3/11/2017).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno salah ucap soal bentakan pengemudi ojek pangkalan saat dia berlari di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (3/11/2017) pagi.

Sandi mulanya menyebut bentakan itu sebagai penghinaan kepada kepala negara.

Namun, dia meralat dan mengatakan bentakan itu sebagai penghinaan terhadap pejabat negara.

"Bukan kepala negara, he-he-he, (tapi) penghinaan kepada pejabat negara," ujar Sandi, di Masjid Cut Meutia, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat sore.

Sandi mengungkapkan, saat ini banyak pejabat negara yang melaporkan penghinaan yang dialami.

Namun, Sandi menyatakan tidak akan melaporkan pengemudi ojek yang membentaknya.

"Kan sekarang lagi model nih laporin ke polisi. Kalau saya sih enggak usah-lah, asal diingatkan oleh teman-temannya dan kami juga enggak boleh baperan (bawa perasaan)," kata Sandi.

Sandi sebelumnya bercerita, saat lari pagi di kawasan Tanah Abang, dirinya dibentak pengendara sepeda motor. Dia dibentak karena mengingatkan pengendara yang melawan arah.

Menurut Sandi, pengendara itu adalah seorang pengemudi ojek pangkalan. Dia tidak menyebut secara gamblang bentakan apa yang disampaikan pemotor itu kepadanya.

Sandi hanya menggerakkan tangannya untuk menggambarkan bentakan tersebut.

 Sandi menyebut bentakan itu sebagai bentuk penghinaan kepada kepala negara.

"(Tukang ojek) mengeluarkan kata-kata, apa nih kata-kata ini? Artiin sendiri, deh, bukan kurang sopan, (tetapi) itu penghinaan (kepada) kepala negara. Kalau buat meme saja dihukum, kalau itu (membentak) enggak tahu hukumannya apa," ujar Sandi di Monas, Jakarta Pusat.

Belum diketahui maksud kepala negara dari pernyataan Sandi tersebut. Sebab, Sandi merupakan Wakil Gubernur DKI Jakarta yang merupakan pimpinan sebuah provinsi atau daerah. Kompas.com akan mengonfirmasi hal ini kepada Sandi. 

Evaluasi Penertiban Tanah Abang

Setiap Jumat, Sandi selalu berlari dari rumahnya menuju kantornya di Balai Kota. Seperti yang dia lakukan hari ini, Sandi berlari dari rumahnya di Jalan Pulombangkeng Nomor 5, Jakarta Selatan, menuju Monas. Dia berlari melewati Jalan KH Mas Mansyur, Tanah Abang, hingga Monas.

Setiba di Monas, Sandi menceritakan pengalamannya ketika dibentak ojek pangkalan. Sandi dibentak karena mengingatkan ojek pangkalan yang melawan arah.

"Namun, istilahnya lebih galak mereka (tukang ojek bilang) 'gue ojek, nih', padahal kami lagi lari dengan sopannya di trotoar yang sebetulnya bagus. Jadi, itu bukan ojek online, tetapi ojek pangkalan yang melawan arah dan di atas trotoar," ucapnya. 

Sandi mengatakan, hal tersebut menjadi salah satu catatan yang akan dievaluasi dalam penataan kawasan Tanah Abang.

"Kayaknya hari ini sebelum finalisasi (konsep penataan Tanah Abang) saya mesti ada conversation sama yang mengelola ojek pangkalan di situ. Sebab, mereka itu juga salah satu yang mesti kami ajak bicara," kata Sandi.(Nursita Sari)

Berita ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Salah Ucap, Sandi Sebut Bentakan Tukang Ojek Penghinaan pada Pejabat Negara

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini