Oleh sebab itu, sambungnya, bertepatan dengan semangat hari pahlawan, kita sama-sama canangkan program untuk mendukung upaya pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Sebagai upaya melestarikan budaya Betawi, sekaligus mendukung upaya peningkatan ekonomi masyarakat jakarta yang berkeadilan sosial.
Berbicara tentang 3 hal besar, yaitu demand atau permintaan, supply atau ketersediaan dan enabling environment atau lingkungan yang mendukung.
Dengan berbekal seadanya, dan didasari niat untuk berbuat semampunya, kami menyusun sebuah program kemudian kami luncurkan kemarin.
Permintaan masyarakat akan seni budaya Betawi, akan menghidupkan ekonomi pelaku seni Budaya Betawi yang akhirnya akan meningkatkan kualitas seni budaya betawi.
Dengan permintaan yang tinggi pula, akan terjadi proses regenerasi pelaku seni Budaya Betawi.
Demikian pula dengan peningkatan ekonomi masyarakat. Dengan menumbuhkan jiwa kewirausahawanan yang dilengkapi dengan keterampilan yang mendukung serta akses untuk permodalan dan pemasaran, diharapkan dapat melahirkan wirausahawan tangguh yang mampu berkembang dengan sehat dan menciptakan lapangan kerja baru.
Lewat program Betawiisme, Yayasan Benyamin Suaeb dan Bens Radio mengajak pihak-pihak terkait, berupaya mendukung pemerintah DKI Jakarta dalam upaya Pelestarian Seni Budaya Betawi dan Penguatan Ekonomi Masyarakat Jakarta.
Turut hadir dalam kegiatan itu, Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) DKI Jakarta, Mpok Fery Farhati Ganis, Ketua Lembaga Kesenian Betawi, Tatang Hidayat dan Ketua UPT Setu Babakan dan jajarannya serta pimpinan dan pengurus gerakan Oke Oce dan anggotanya.