TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dokter Ryan Helmi menggunakam senjata api rakitan berjenis revolver dan FN untuk menghabisi nyawa istrinya, dokter Lety Sultri.
Timbul pertanyaan dari pihak keluarga korban terkait kepemilikan senjata api tersebut. Pasalnya, Helmi sudah lama tak bekerja.
"Jangankan beli senpi, rokok saja dia minta sama adik saya. Pertanyaannya, kan dari mana dia dapat itu?" kata Afifi Bachtiar di kediaman korban Jalan Sunan Ampel 8, Rawamangun, Jakarta Timur, Jumat (10/11/2017).
Keluarga korban mencurigai senjata api yang dibeli Helmi berasal dari hasil menjual mobil dokter Lety yang biasa dipakainya sehari-hari.
"Itu kan kecurigaan kami dari keluarga, karena kami sampai sekarang belum lihat mobil itu ke mana," terangnya.
Baca: Dokter Letty Tidak Tahan Lagi Hidup Menderita Bersama Helmi, Malah Dibunuh Jelang Putusan Cerai
Sebelum menjadi istri Helmi, dokter Lety memiliki mobil yang dibelinya menggunakan uang
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, Helmi mengaku membeli senjata itu dari seseorang dengan harga puluhan juta.
"Dia membeli dengan harga untuk revolvernya itu harga 25 juta untuk sejenis FN itu 20 juta," kata Argo.
Helmi terancam dikenakan pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana, pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan dan Undang-Undang Darurat mengenai kepemilikan senjata api dengan ancaman maksimal hukuman mati.
Dokter Lety ditembak Helmi di klinik Az-Zahra, Jalan Dewi Sartika, Jakarta Timur, pada Kamis (9/11/2017) pukul 14.00 WIB.
Suaminya kesal karena tidak ingin dicerai oleh Lety.
Penulis: Iwan Supriyatna
Berita ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Keluarga Dokter Lety Curiga Helmi Jual Mobil Istrinya untuk Beli Senjata