Setelah berhasil keluar rumah, Nenek Maisaroh berserta suaminya akhirnya memelih mengungsi ke Masjid Jami' Al-Ridwan Jatipadang, Jakarta Selatan.
Nenek Maisaroh menyampaikan meski rumahnya kerap dilanda banjir, namun ia enggan untuk pindah.
Ia hanya berharap kepada pemerintah, agar sungai yang mengalir di kawasan Kampung Air tersebut segera di keruk kembali.
Selain itu, ia menduga aliran sungai yang semakin ke hilir semakin sempit sehingga menyebabkan banjir dirumahnya dan kawasan Kampung Air terus tergenang banjir.
"Ya harapannya segera di keruk lagi sungainya, tidak hanya diwilayah sini tapi diwilayah sekitar supaya bisa menampung air lebih banyak," harap sang nenek dengan logat Betawinya.