Laporan Wartawan Tribunnews.com,Rina Ayu.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahudin Uno bertekad melakukan penyisiran -data kemiskinan setiap dua bulan sekali setelah munculnya temuan peminta-minta yang memiliki uang sejumlah 23 juta rupiah.
Sandiaga mengatakan, data tersebut didapatkan melalui pencocokan data Jakarta Smart City dengan data BDT (Basis Data Terpadu) dari kantor Tim Penanggulangan Percepatan Kemiskinan, Wakil Presiden Republik Indonesia.
"Cocok juga dengan temuan kemarin, secara anekdotal menemukan ada ibu meminta-minta dengan 23 juta rupiah uangnya dan perhiasan emas dan sebagainya itu bisa kita bidik. Karena data-data kemiskinan kita sudah by name, by address," ujar Sandi.
Untuk penyisiran data setiap 2 bulan sekali pihaknya akan berkoordinasi dengan Tim Penanggulangan Percepatan Kemiskinan di kantor Wakil Presiden Republik Indonesia.
"Jadi kita sudah langsung saja bilang kita akan koordinasi, tiap dua bulan sekali kita akan duduk kita akan sisir datanya," kata Sandiaga.
Baca: Empat Kawanan Gasak Minimarket di Pondok Cabe, Dua Tewas Sisanya Ditangkap Hidup-hidup
Baca: Kalau Jatuh Miskin, Bill Gates Ingin Piara Ayam
Mantan pengusaha ini pula bertekad menaikan posisi Jakarta masuk 10 besar dunia.
"Ibukota Indonesia dengan ekonomi nomor 16 akan menuju ekonomi 10 besar di dunia. Jadi kita harus turunkan angka kemiskinan secara signifikan dengan trobosan-trobosan kebijakan yang insyaallah bisa memeperbaiki pendidkan, kesehatan, dan meningkatkan kesejahteraan," ujar Sandi.