TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Presiden Joko Widodo terdengar fasih mengucapkan nasihat bagi pasangan pengantin Muhammad Bobby Afif Nasution dengan Kahiyang Ayu Siregar.
Dalam rangkaian ada Horja Siriaon, Sabtu (25/11/2017), Jokowi tidak hanya mengucapkan satu kalimat nasihat dalam bahasa Mandailing tapi lima nasihat yang berbentuk pantun.
Nasihat, yang dalam bahasa Mandailing disebut Ajar Poda, diucapkan Jokowi setelah upacara Mangupa atau Upa-upa atau memberi restu.
"Kepada Ananda Bobby dan Kahiyang, saya juga akan memberikan Ajar Poda. Kita diajarkan, "holong do maroban domu, domu maroban parsaulian", kasih sayang membawa persatuan, persatuan membawa kebaikan bersama," Kata Jokowi dengan lancar.
Kemudian Jokowi menyambung dengan amalan yang dikatakannya bak berpantun "hangoluan, teas hamatean" yang berarti harus menjaga sopan santun, kalau melanggarnya akan mendapat malapetaka.
Selanjutnya pantun, "suan tobu di bibir dohot ate-ate" yang artinya manis bukan hanya di mulut tapi juga dihati, kebaikan dilakukan harus sepenuh hati.
Masih dengan kefasihannya, Jokowi menyebut pantun "tangi di siluluton, inte di siriaon" yang mengartikan jika ada kemalangan walaupun tidak diundang wajib datang dan menolong namun, jika ada kegembiraan, jangan datang jika tak diundang.
Terakhir, dia mengucap pantun "bahat disabur sabi, anso bahat salongon" yang artinya kalau kita banyak menanam maka kita akan banyak memetik hasilnya.
“Banyak-banyaklah berbuat kebaikan, agar kalian memetik kebahagiaan. Botima (demikianlah),” katanya mengakhiri Ajar Poda-nya.
Tak lupa Jokowi juga mengungkapkan rasa gembiranya atas gelaran adat Mandailing yang dilaksanakan untuk putrinya, Kahiyang Ayu, yang kini berboru Siregar.
Baginya semua prosesi yang dilaksanakan mengandung makna yang mendalam. Dia juga berterimakasih atas keramahan dan penyambutan pihak keluarga.
"Terima kasih atas keramahan dan sambutan kepada keluarga kami. Atas pemberian marga Siregar kepada anak kami, sebagai orangtua, saya juga akan memberikan Pajar Poda. Saya yakin, persaudaraan kita akan berlanjut dan mebawa berkah kepada kita,” kata Jokowi.
Seperti diketahui, hari ini, Sabtu (25/11/2017), dilaksanakan Mata Ni Horja. Acara ini adalah puncak rangkaian adat Horja Siriaon Muhammad Bobby Afif Nasution dengan Kahiyang Ayu Siregar.
Acara dimulai dengan menyambut kedatangan Presiden Joko Widodo dan istri, serta rombongan dari Solo.
Suhut dan Anakboru menyambutnya di pintu gerbang, kemudian Manortor mundur sebagai bentuk pengiringan menuju tenda utama yang menjadi lokasi acara.
Tak lupa, Gordang Sembilan dan Ungut-ungut khas Mandailing menambah sakral suasana.
"Pak Jokowi dan Ibu Iriana kemudian diulosi ulos panggobak ni tondi. Kemudian mereka manortor, duluan Pak Jokowi bersama raja-raja adat. Dilanjut Ibu Iriana, dia manortor diayapi anakborunya, yaitu Ibunya Bobby, Ade Hanifah Siregar dan kahangginya," kata Afifudin Lubis bergelar Mangaraja Ihutan Soripada, Sabtu (25/11/2017).
Selesai manortor, dilanjut dengan Membawa Penganten ke Tepian Raya Na Martua atau Marpangir.
Setelahnya, kedua pengantin diarak kembali dengan prosesi adat ke gelanggang tempat acara dan dilanjutkan dengan acara penabaian gelar adat kepada Bobby dan Kahiyang. Lanjut, upacara Mangupa atau Upa-upa atau memberi restu.
Acara terakhir adalah Ajar Poda. Ini adalah nasehat-nasehat yang diberikan kepada mempelai sebagai bekal berumah tangga oleh kedua orangtuanya dan raja-raja adat.
Acara ditutup dengan manortor-nya Bobby dan Kahiyang di hadapan kedua orangtuanya sebagai bentuk penghormatan dan terima kasih, Tortor Somba namanya.
Pandopotan Nasution bergelar Patuan Kumala Raja selaku Raja Panusunan atau pimpinan persidangan acara perkawinan adat Bobby dan Kahiyang menutup dengan mengucapkan Horas.
"Acara horja ditutup Raja Panusunan dengan Manyoda Gordang dan mengucapkan Horas, Horas dan Horas," kata Afifudin.(Kontributor Medan, Mei Leandha)
Berita Ini Sudah Dipublikasikan di Kompas.com, dengan judul: Pakai Bahasa Mandailing, Ini Nasehat Jokowi untuk Kahiyang-Bobby