TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - MRT Jakarta yang direncanakan beroperasi pada Maret 2019, tentunya membutuhkan pegawai atau karyawan.
Terkait hal itu, Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar, mengungkap bahwa pihaknya kebanjiran pelamar.
William mengatakan bahwa terdapat sekitar 16.000 pelamar yang berminat untuk bergabung dengan MRT Jakarta.
"Pada proses perekrutan, ada 16 ribu pelamar. Kami diserbu oleh 16 ribu orang yang tertarik berkarir bersama PT MRT Jakarta," ujar William usai diskusi dengan Forum Jurnalis dan Blogger MRT Jakarta di Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (28/11/2017) kemarin.
Baca: Mendikbud Mengaku Sudah Akomodir Siswa Penghayat Kepercayaan
Ia menjelaskan bahwa MRT Jakarta melakukan tiga gelombang untuk dapat menyeleksi calon pegawai atau karyawan yang dibutuhkan.
Perusahaan ini sendiri mengaku membutuhkan dan membuka lowongan pekerjaan bagi 381 pegawai.
Hingga saat ini, terang William, sudah 95 orang yang dinyatakan lolos dan 6 calon pegawai sedang dalam proses menuju lolos.
"280 calon pegawai lagi sedang dalam proses seleksi dari sekitar 16.000 pelamar tadi," imbuh William.
Lebih lanjut, William memastikan jika pekerja di MRT adalah putra putri asli Indonesia terbaik dan memiliki kemampuan yang sesuai dengan pekerjaannya.
Baca: MKD Soal Kasus Novanto: Satu atau Dua Minggu Akan Ada Hasilnya
Bahkan, kata William, khusus untuk operator MRT, pegawai diharuskan memiliki kemampuan berstandar internasional.
"Mereka (pegawai) akan dipekerjakan saat MRT mulai beroperasi pada Maret 2019," pungkasnya.
Diberitakan, PT MRT Jakarta sedang melakukan kejar target pengerjaan proyek. D
irektur Utama PT MRT Jakarta, William Sabandar menargetkan akhir tahun 2017, proses pengerjaan proyek ini akan mencapai 90 persen.