Laporan Wartawan Tribunnews.com,Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno membeberkan alasan soal pembentukan tim kecil percepatan birokrasi untuk menuntaskan masalah transportasi.
Sandiaga mengatakan tim tersebut dibentuk guna mengurangi dampak kerugian dari kemacetan yang mencapai Rp 67,5 Triliun.
Baca: Mendikbud dan Panglima TNI Tanda Tangani Kerjasama Pendidikan dan Kebudayaan
"Agar ada percepatan saja karena kajian itu kita Jabodetabek itu kerugiannya setahun Rp 100 triliun. Kalau Jakarta aja Rp 67,5 triliun. Itu uang yang sangat banyak," kata Sandiaga di Balai Kota, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (4/12/2017).
Menurut Sandi, tim kecil nantinya bertugas untuk memetakan agenda percepatan pemecahan masalah transportasi.
"Agendanya akan bergerak terus mulai dari MRT LRT. Kuncinya adalah masalah eksekusi di lapangan dan koordinasi, Koordinasi, dan koordinasi," kata Sandi.
Baca: Personel Satpol PP DKI Dibenahi Guna Mencegah Praktik Penyalagunaan Wewenang
Ia pun menepis anggapan LRT yang sedang dibangun belum siap digunakan untuk Asian Games.
"Saya ingin klarifikasi ya. Sekitar 80 persenan. Berikutnya akan ada conditioning setelah itu insya Allah Juni Juli sudah bisa beroperasi in time for the Asian games," ujar Sandi.
Baca: Mabes Polri Cari Penyebar Informasi Soal Tewasnya Bahrun Naim di Suriah
Sementara Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Ardianyah mengatakan tim kecil akan dibentuk Kementerian Perhubungan dan langsung ditugaskan Menteri Perhubungan Budi Karya.
"Untuk mempertajam agar isu-isu yang menjadi perhatian agar dipercepat. ToD, LRT, MRT. Nanti akan dibentuk oleh Menteri Perhubungan," kata Ardiansyah di Balai Kota, Gambir, Jakarta Pusat.