TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Kepolisian Sektor Pondok Gede, Kota Bekasi kembali menetapkan satu orang tersangka terkait kasus pengeroyokan yang dialami dua anggota polsek setempat, Iptu P Anjang dan Bripka Slamet Aji, Minggu (3/12/2017) dini hari lalu.
Pria yang ditetapkan sebagai tersangka berinisial IO (20) yang berperan menimpuk korban menggunakan batu batako.
Kepala Kepolisian Resor Metropolitan Bekasi Kota Komisaris Besar Hero Henrianto Bachtiar mengatakan, penetapan tersangka berdasarkan hasil penyelidikan petugas.
Baca: Asmara di Balik Pembunuhan Wanita Muda di Tangerang Selatan, Polisi Tangkap Pelakunya di Subang
Dari penyelidikan itu, terungkap bahwa IO bersama empat rekannya yang lain, F (20), FM (21), H (20) dan IV (18) secara sadar telah mengeroyok dua anggotanya.
“Ada sebilah celurit dan beberapa batu yang kita amankan. Benda-benda itu digunakan untuk melukai anggota,” kata Hero di Mapolrestro Bekasi Kota, Selasa (5/12/2017).
Dua anggota Kepolisian Sektor Pondok Gede, Kota Bekasi dikeroyok sejumlah pria bersenjata tajam di Jalan Raya Jatimakmur, Pondok Gede, Minggu (3/12/2017) pukul 03.30.
Baca: Kiki Tewas Gantung Diri Setelah Cintanya Tak Direstui Sang Ibu, Ada Surat Untuk Ibu dan Kekasihnya
Korban, Iptu P Anjang (50) dan Bripka Slamet Aji (53) mengalami luka yang cukup parah di bagian betis akibat dibacok pelaku.
Dua anggota Kepolisian Sektor Pondok Gede, Kota Bekasi dikeroyok sejumlah remaja bersenjata tajam di Jalan Raya Jatimakmur, Pondok Gede, Minggu (3/12/2017) pukul 03.30.
Korban, Iptu P. Anjang (50) dan Bripka Slamet Aji (53) mengalami luka yang cukup parah di bagian betis akibat dibacok pelaku.
Awalnya polisi telah 10 pria atas kasus pengeroyokan itu.
Baca: Cinta Tidak Direstui Ibunda, Pemuda Ini Pilih Gantung Diri
Dari pemeriksaan awal, polisi menetapkan F, FM, H dan IV sebagai tersangka atas pengeroyokan itu.
Namun dengan penetapan IO maka daftar tersangka menjadi lima orang.
“Lima remaja lainnya yang tidak terbukti hanya berstatus saksi mata dan sudah kita pulangkan setelah membuat perjanjian tidak mengulang perbuatan tawuran,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu Hero memastikan, kondisi anak buahnya kian membaik, meski mendapat puluhan jahitan dan beberapa kali operasi atas penyakitnya itu.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Bripka Slamet Aji adalah yang paling parah hingga mendapat 80 jahitan di bagian kaki, pinggang dan tangan.
“Slamet mengalami luka pendarahan akibat bacokan senjata tajam dan hantaman benda tumpul di tubuhnya oleh para pelaku,” ujar Hero.
Sementara, kondisi korban Iptu P Anjang hanya mengalami beberapa luka jahitan di bagian tangan akibat lemparan batu dan batako.
Menurut dia, kondisi fisik kedua korban saat ini sudah stabil pasca operasi yang dilakukan oleh tim medis Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta sejak Senin (4/12/2017).
“Korban Slamet sudah menjalani operasi dua kali sejak dilarikan ke rumah sakit. Saat ini kondisinya sudah stabil dan bisa berkomunikasi dengan anggota,” jelasnya.
Akibat perbuatannya, tersangka dijerat Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan yang mengakibatkan korban luka dengan ancaman hukuman penjara di atas lima tahun.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri
Berita ini sudah dimuat di wartakotalive.com dengan judul: Polisi Tetapkan Lagi Tersangka Pengeroyok Dua Anggota Polsek Pondok Gede