News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Wabah Difteri

Wabah Difteri Menyerang Depok, Empat Warga Positif Terkena, Satu Meninggal

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

VAKSINASI DIFTERI - Petugas medis dari Dinas Kesehatan Kota Malang menyiapkan vaksin Tetanus-Diphtheria Toxoid (Td) untuk diberikan pada siswa Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Ahmad Yani, Jalan Kahuripan, Kota Malang, Senin (22/8/2016).

TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok menemukan ada 12 orang yang diduga mengidap penyakit difteri, sejak sebulan lalu. Empat diantaranya positif, dan delapan lainnya dinyatakan negatif.

Namun, dari empat pasien yang positif, satu orang telah meninggal dunia pada pekan lalu. Hal itu dikatakan Kepala Dinkes Depok, Lies Karmawati kepada wartawan, Kamis (7/12/2017).

"Dari empat kasus yang positif, salah seorang diketahui meninggal dunia seminggu lalu. Yang meninggal adalah anak atau warga Cilodong," katanya.

Kasus penyakit difteri di Depok, kata Lies, saat ini ditemui di Kecamatan Cilodong, Tapos dan Sukmajaya.

"Kebanyakan kasus terjadi terhadap anak-anak yang tidak diimunisasi. Kalau diberikan pun, kemungkinan imunisasinya tidak lengkap," ujar Lies.

Untuk mencegah penyebarannya, papar Lies, pihaknya sudah mengambil langkah antisipasi, di antaranya dengan mengintensifkan sosialisasi dan menggalakkan imunisasi. Dinkes Depok, kata dia, akan melakukan outbreak response immunization (ORI).

“Jadi, mulai Senin, 11 Desember 2017, sudah harus melakukan imunisasi DPT (difteri, pertusis, tetanus) untuk semua anak usia di bawah 19 tahun di Depok," tutur Lies.

Baca: Sejak Pukul 00.00 WIB Tadi Malam, Tarif Ruas Jalan Tol Dalam Kota Resmi Naik

Menurut Lies, penyebaran wabah difteri bisa lewat udara dan kontak langsung dengan penderita.

"Sehingga, perlu dilakukan imunisasi secara rutin kepada anak-anak yang rentan terkena. Rencananya imunisasi dilakukan tiga kali, yaitu pada Desember 2017, Januari 2018, dan Juli 2018," beber Lies.

Difteri adalah infeksi bakteri yang umumnya menyerang selaput lendir pada hidung dan tenggorokan, serta terkadang dapat memengaruhi kulit. Penyakit ini sangat menular dan termasuk infeksi serius yang berpotensi mengancam jiwa.

Penulis: Budi Sam Law Malau

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini