Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Sekelompok orang bersepeda motor melakukan pencurian di Jalan Cakalele, Mekarjaya, Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat.
Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Polresta Depok Ajun Komisaris Sutrisno mengatakan, kerugian mencapai Rp 13 juta.
"Kerugian akibat aksi pencurian tersebut sekitar Rp13 juta," ujar Sutrisno saat dikonfirmasi wartawan, Minggu (25/12/2017).
Baca: Polisi Siapkan Mobil Teknisi Bom di Depan Gereja Katedral
Barang-barang yang dicuri para pelaku yang beranggotakan puluhan orang itu di antaranya seperti kaos, jaket dan celana jeans. Aksi disebut pencurian, bukan penjarahan.
"Aksi pencurian, bukan penjarahan," ujar Sutrisno.
Video aksi penjarahan di sebuah toko pakaian di kawasan Sukmajaya, Depok, Jawa Barat viral di media sosial. Dalam video berdurasi 1 menit 27 detik itu, terlihat seorang penjaga toko tengah mengelap manekuin.
Beberapa saat kemudian, puluhan orang dengan menggunakan sepeda motor mendatangi toko itu dan menjarah barang-barang yang ada di sana.
Usai menjarah barang di toko tersebut, para pelaku yang sebagian membawa senjata tajam itu langsung pergi menggunakan sepeda motornya.
Aksi pencurian tersebut terekam kamera CCTV, dan rekaman video itu dengan cepat menyebar luas di media sosial.
Sebanyak 26 orang remaja dan pemuda, anggota geng motor yang melakukan penjarahan di Toko Baju Fernando Stores di Jalam Sentosa, Sukmajaya, Depok, akhirnya berhasil dibekuk anggota Satreskrim Polresta Depok, Minggu (24/12/2017) malam.
Dari 26 orang yang ditangkap itu, tiga orang diantaranya adalah remaja perempuan.
Kasat Reskrim Polresta Depok Kompol Putu Kholis Aryana menuturkan mereka ditangkap dari dua tempat berbeda yakni di Kampung Pitara, Pancoran Mas dan dari sebuah bengkel di Mampang, Pancoran Mas, Depok.
"Dari tangan mereka kami amankan barang bukti berupa puluhan jaket, celana jins, dan kaos hasil curian serta 6 sepeda motor yang mereka gunakan dan beberapa senjata tajam," kata Putu, Senin (25/12/2017).
Saat ini kata dia, polisi masih melakukan pemeriksaan intensif terhadap para pelaku, untuk mengembangkan kasus ini. "Dari 26 orang yang rata-rata remaja, tiga diantaranya adalah perempuan," kata Putu.