"Kira-kira satu jam kemudian saya ditelepon sama ini anak. 'Pak sudah beres Pak, mereka udah kasih'. Ya sudah syukurlah, foto ijazah, cap tiga jari dan videonya dia kirim ke saya," ujar Nael.
Nael tidak tahu mengapa pihak kepala sekolah akhirnya memberikan ijazah itu begitu saja.
Padahal, Nael sudah berjanji untuk melunasi tunggakan siswa di Lamongan itu dari hasil penjualan buku.
Dalam kejadian ini, Nael merahasiakan nama dan sekolah siswa tersebut.
Menurut Nael, kebiasaan Ahok menebus ijazah anak-anak sekolah bukan hal yang istimewa
. Sampai sekarang, dia masih sering menebus ijazah itu meski Ahok berada di penjara.
Namun, biasanya dia hanya menebus ijazah anak-anak yang bersekolah di Jakarta saja. Kejadian ini di luar kebiasaan karena siswa yang meminta bantuan itu berada di luar Jakarta.
"Pak Ahok masih punya waktu banyak lagi ya. Kalau di Jakarta sih masih oke-lah, tapi ini Lamongan. Kenal juga enggak, sekolahnya Lampongan di mananya juga enggak tahu, terus perintahnya ke saya lagi," ujar Nael.
Penulis: Jessi Carina
Berita ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Cerita tentang Anak Lamongan yang Tulis Surat ke Ahok Minta Ijazahnya Ditebus