TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Warga Perumahan Graha Raya Bintaro (GRB), Pondok Jagung, Tangerang Selatan, Banten melakukan unjuk rasa kepada PT Marga Trans Nusantara selaku kontraktor proyek pembangunan Tol Serpong-Kunciran, Sabtu (7/12/2017) pagi.
Mereka berorasi dan menutup akses proyek hingga tuntutan terpenuhi karena kecewa dengan komitmen PT Marga Trans Nusantara.
Dalam orasinya, warga tidak hanya menuntut agar PT Marga Trans Nusantara yang merupakan perusahaan konsorsium yang didirikan PT Astratel Nusantara atau Astra Infra dan PT Jasa Marga itu menyelesaikan ganti rugi lahan warga seperti yang dijanjikan, mereka pun menutup akses masuk proyek jalan tol sepanjang 11,2 kilometer itu.
Ketua RT setempat, Iwan Setiawan, menyampaikan kekecewaan warga terkait pengerjaan tol yang melintasi Perumahan GRB Pondok Jagung senyatanya dilatarbelakangi komitmen kontraktor, yakni belum diselesaikannya pengerjaan ganti rugi, termasuk penggantian fasilitas sosial dan fasilitas umum (fasos-fasum) yang terdampak akibat adanya tol tersebut.
"Upaya ini kami lakukan berdasarkan kesepakatan warga yang telah melakukan rapat semalam (Jumat, 29/12/2017). Intinya, kami ingin pengerjaan fasum dan fasos diselesaikan dulu. Termasuk pelunasan pembayaran beberapa rumah terdampak pengerjaan tol," ungkapnya mewakili warga.
Baca: Remaja Korban 2 Kali Perkosaan Melahirkan Bayi Perempuan di Panti Sosial Bhakti Kasih, Kemayoran
Baca: Truk Sudin Damkar Jakarta Barat Kecelakaan di Kemanggisan, Korbannya Pengendara Motor
Karena itu, lanjutnya, apabila tuntutan warga tidak dipenuhi pihak kontraktor, penutupan akses proyek akan terus ditutup.
Hal tersebut berbanding terbalik dengan target penyelesaian tol yang termasuk dalam jaringan Jakarta Outer Ring Road West 2 (JORRW2) serta Tol Cinere - Serpong dan Serpong - Kunciran itu pada awal tahun 2018 mendatang.
Seperti diketahui sebelumnya, Tol Serpong-Kunciran merupakan tol alternatif yang menghubungkan Bandara Internasional Soekarno Hatta dan Tol Dalam Kota.
Pembangunan tol yang sudah dimulai sejak pertengahan tahun 2017 lalu diharapkan rampung pada awal tahun 2018 dan beroperasi penuh pada tahun 2019.
Penulis: Dwi Rizki