TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang gadis berusia delapan tahun menjadi korban kebejatan ayah kandungnya yang tega melakukan tindakan pencabulan.
Kejadian tersebut terungkap ketika sang anak mengeluhkan sakit di sekitar area kemaluannya kepada tetangganya, Rabu (3/1/2018) lalu.
Baca: Gelapkan Uang Jemaah Umroh Hingga Rp 37,9 Miliar, Bos Travel Hannien Tour Ditangkap di Solo
Kini korban yang diketahui berinisial JW mengalami trauma psikis atas kejadian tersebut.
"Dia itu jalannya ngangkang, terus bilang kemaluannya sakit, perih, ya sudah dari situ ditanya lagi katanya bisul," kata Yudiarti (46) seorang tetangga korban saat ditemui, Kamis (4/1/2018).
Namun jawaban berbeda juga sempat dilontarkan korban saat ditanya para tetangga lainya, jika ia sempat jatuh sehingga area selangkanganya sakit.
Baca: Kesal Gaji Suami Tak Kunjung Dibayar, Istri Mengamuk Pecahkan Kaca Halte Trans Pakuan
Bahkan korban sempat menjawab jika ia pernah diisengin orang di sekitar area puskesmas oleh orang tak dikenal.
Walau sempat tak mengakui kejadian yang korban alami dan jawaban yang sering berubah, tak membuat Yudiarti begitu saja percaya atas ucapan korban.
Untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi, Yudiarti pun akhirnya mengajak korban ke rumahnya.
Dari situlah ia mencoba mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.
Baca: Setya Novanto Jalani Pemeriksaan di KPK Selama 5,5 Jam Setelah Eksepsinya Ditolak
Setelah menanyakan apa yang terjadi sebenarnya akhirnya korban menceritakan kejadian yang sebenarnya ia alami.
"Dia kan bilang sakit, ya sudah saya cek alat kelaminnya. Dari situ saya tidak menemukan bisul yang dimaksudkan korban, tapi tetap ngak mau ngaku, hingga akhirnya dia cerita kalo dia digituin sama ayahnya," katanya.
Baca: Ketika Mensos Khofifah Bertindak Seperti Wartawan, Pegang Ponsel Rekam Pernyataan Mendagri
Menurut Yudiarti dari keterangan korban, ia sempat bercerita ke orangtuanya jika area kemaluannya sakit.
Namun orangtua korban mengatakan bahwa itu karena faktor bisul.
Tujuh Kali
JW mengaku perbutanan tersebut dilakukan orangtuanya sebanyak tujuh kali yang dilakukan di rumah kontraknya dikawasan Klender, Jakarta Timur.
Namun, pelaku mengakui perbuatannya sebanyak empat kali.
"Aku disuruh tidur, terus pintu ditutup sama bapak, dikunci biar gak keliatan...," ucap Yudiarti menirukan keterangan korban.
Baca: PKL di Kota Intan Harus Introspeksi Diri Sikapi Sepinya Pembeli
Dikatakan Yudiarti jika kehidupan keluarga korban terbilang memprihatinkan, ditambah ibu korban telah kabur meninggalkan sang anak dua bulan lalu, dan hingga kini tak diketahui keberadaannya.
Tak hanya itu, korban juga sempat mengalami tindakan kekerasan yang dilakukan ibunya sendiri.
Sehingga Yudiarti melihat bahwa korban mengalami ketakutan.
"Ibunya mah galak, sering mukul, makanya tetangga di sini itu sering memperingatkan ibunya, akhirnya sudah mulai nggak begitu lagi. Sampai akhirnya ibunya kabur, dulu sempat bilang karena nggak dikasih nafkah sama suami, kalo ayahnya mah sayang banget sama ini anak," katanya.
Yudiarti mengatakan bahwa pelaku diamankan oleh warga ketika ada tetangga yang melapor terlebih dahulu.
Menurutnya pelaku dikenal kurang interaksi dengan tetangga.
"Bapaknya diamankan warga di tempat kerjanya, kan kerja di kali bersih-bersih gitu, karena tadi pagi sudah ramai akhirnya diamankan," katanya.
Selanjutnya beberapa warga siang tadi membuat laporan ke Polres Metro Jakarta Timur, dan selanjutnya untuk melengkapi berkas korban dilakukan visum.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur, AKPB Sapta Maulana membenarkan kejadian tersebut dan kini pelaku sudah diamankan di Polres Jakarta Timur.
"Iya benar, korban sedang melakukan visum," katanya.
Penulis: Joko Supriyanto
Berita ini sudah dimuat di wartakotalive.com dengan judul: Ditinggal Istri Dua Bulan, Ayah Kandung Tega Cabuli Anak Sendiri