TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nasib malang menimpa seorang bayi bernama Bunga.
Bukan hanya menderita pneumonia laringomalasia trakeostomi, Bunga dan kedua orangtuanya kini hidup menggelandang sejak diusir dari kontrakan lantaran tidak mampu membayar sewa.
Baca: Masyarakat Diminta Waspadai Kabar Hoax soal Pencarian Relawan Asian Games 2018
Baca: Netizen Berdoa Surat Berisi Gugatan Cerai Ahok kepada sang Istri Itu Tidak Benar
Mirisnya nasib Bunga, diceritakan, Satuan Pelaksana Sosial Kecamatan Duren Sawit, Sahitarini.
Kasus itu diketahui usai warga menemukan Bunga dan kedua orangtuanya tinggal di balai RW 8 Kelurahan Malaka Sari Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur.
Temuan tersebut pun dilaporkan kepada Tim Gubernur DKI Jakarta.
Bunga pun katanya segera dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo (RSCM), Senen, Jakarta Pusat.
Diketahui, bunga mengalami pneumonia laringomalasia trakeostomi, infeksi paru-paru dikarenakan kelainan bawaan di daerah laring.
Sehingga diperlukan prosedur bedah dengan membuat lubang di trakea.
"Bunga saat ini di RSCM yang dirawat sejak tanggal 25 Desember 2017 dan sudah mendapat antibiotik selama 11 hari. Namun suhu tubuh masih 40.2 derajat," ujar saat dihubungi pada Minggu (7/1).
Selain mendapatkan perawatan di RSCM, keluarga Bunga juga mendapatkan bantuan dari Dinas Sosial DKI Jakarta.
Bantuan itu berupa perlengkapan bayi 2 paket, mi Instan 3 dus, minyak goreng 4 liter, daster 4 potong, kaos 4 potong, selimut 4 lembar, seragam Sekolah Dasar wanita 2 stel, tas sekolah 1 buah, dan matras 2 lembar.
Bantuan yang diberikan itu untuk meringankan kebutuhan orang tuanya yang saat ini tidak bekerja. Mereka juga telah mendapatkan bantuan pemerintah berupa Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), KJP dan BPJS gratis.
Rini juga menyampaikan sebelumnya Bunga telah ditangani oleh Dinas Kesehatan melalui Puskesmas Kelurahan Malaka Sari sehingga Bunga mendapatkan perawatan di RSCM.
"Sampai saat ini Bunga sedang dirawat dan masih dicari penyebab infeksi lainnya. Kami mendoakan akan ia segera sembuh dan tumbuh kembang dengan baik," ungkap Rini. (dwi)