TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno mengatakan Pemerintah Provinsi DKI akan melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak terkait pertimbangan rencana penggusuran Pasar Gembrong untuk pembangunan proyek Tol Becakayu.
Pihak yang akan diajak berkoordinasi tidak hanya kontraktor proyek, namun juga Kementerian BUMN dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI.
"Kita akan berkoordinasi dengan tentunya Kementerian BUMN, kontraktor, dan Kementerian PU," ujar Sandiaga, saat ditemui usai rapat di kawasan Pecenongan, Jakarta Pusat, Senin (8/1/2018).
Hal tersebut menurutnya, agar pembangunan infrastruktur tersebut tidak berdampak buruk bagi kelangsungan perekonomian di kawasan yang akan dijadikan tol itu.
Terutama bagi para pedagang kecil yang berjualan di area Pasar Gembrong.
Baca: Polri Akan Hapus Kata Kunci Pencarian Video Porno Anak dengan Perempuan Dewasa di Internet
"Karena tentunya kita tidak ingin juga proyek infrastruktur itu mematikan lapangan pekerjaan dan perekonomian, khususnya yang di akar rumput, itu yang kita harapkan," kata Sandiaga.
Koordinasi tersebut ia anggap perlu lantaran ia sangat berharap antara proyek pembangunan Tol Becakayu dan aktivitas berjualan warga di Pasar Gembrong tidak saling merugikan.
Proyek tersebut bisa berjalan secara lancar, dan para pedagang di Pasar Gembrong pun mendapatkan lahan ganti untuk kembali menjajakan dagangannya.
"Supaya proyek infrastrukturnya bisa jalan, tapi peluang usaha khususnya usaha kecil menengah (UKM) juga kita akan dorong terbantukan," kata Sandiaga.
Sebelumnya, Pasar Gembrong yang terletak di kawasan Jakarta Timur rencananya akan digusur.
Hal tersebut mengacu pada area pasar yang bersinggungan langsung dengan rencana proyek pembangunan Tol Becakayu yang akan berujung di Kampung Melayu, Jakarta Timur.
Pemprov DKI pun bersedia mencarikan lahan pengganti untuk merelokasi para pedagang di pasar tersebut.