TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyidik Polda Jabar membutuhkan waktu kurang dari tiga hari untuk mengungkap kasus video porno dengan pemeran anak dan perempuan dewasa tersebut.
Polisi mendapat video tersebut dari masyarakat pada Kamis (4/1). Hari itu juga, hal pertama yang dilakukan adalah melacak lokasi kamar yang terekam di video.
Tidak mudah bagi polisi untuk melacak kamar yang ada di rekaman, pasalnya polisi menemukan bangunan tidak asing lagi yang terlihat di rekaman video.
Hingga akhirnya, hari itu juga, polisi berhasil mengidentifikasi hotel di video itu berada di Jalan Supratman.
Hari kedua, Jumat (5/1), polisi kembali melacak kamar lain yang digunakan untuk merekam adegan mesum.
Lagi-lagi, polisi tidak kesulitan karena menurut Direktur Reserse dan Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Jabar Kombes Pol Umar Surya Fana, anggotanya mengetahui design kamar di hotel kedua.
Belakangan diketahui, penyidik Direskrimum berhasil mengidentifikasi kamar kedua berada di Jalan Ibrahim Adjie.
Selanjutnya, masih hari itu juga, polisi melacak pemeran perempuan di dua video yang viral.
"Ada informasi bahwa salah satu pemeran perempuan bernama Apriliana alias Intan di video berprofesi sebagai pemandu lagi di tempat karaoke di kawasan Kiaracondong.
"Kami langsung cek lokasi, mencari yang bersangkutan. Akhirnya kami menemukannya, kami cocokan dengan di video dan hasilnya sinkron. Satu pemeran akhirnya bisa terungkap," kata Umar.
Keterangan dari Intan ini mengungkap semua pihak yang terlibat.
Salah satunya, penghubung bernama Sri Mulyati alias Cici.
Dari Cici inilah pemeran perempuan di video lainnya bernama Imelda alias Imel berhasil diungkap.
Cici menghubungkan Imel dengan Muhamad Faisal Akbar (30), dalang dari pembuat video porno.
"Dari ketiga orang ini, kami akhirnya bisa mengungkap ibu dari dua anak yang jadi pemeran yakni Herni orang tua anak berinisial Rd (9) dan Susanti orang tua dari anak bernama Dn.
Susanti dan Dn tinggal di kawasan kumuh di Kiaracondong. Kami sempat kewalahan mencari korban bernama Dn karena anak ini sedang main di jalanan," ujar Umar.
Selama Jumat (5/1) 24 jam, polisi berhasil mengungkap hingga enam orang. Termasuk Muhamad Akbar Faisal (30), dalang dari pembuatan video porno itu.
"Saudara Faisal ini berperan sebagai pembuat, pengarah adegan. Satu lagi perempuan bernama Ismi (30) masih kami buru," kata Umar.
Ia menambahkan, pihaknya masih harus membuktikan semua pengakuan Faisal pada polisi.
Seperti pengakuan video porno dipesan dua warga asing dan profesi sebagai trader bitcoin.
Menurutnya, pengakuan Faisal pada polisi harus dibuktikan lagi karena selama pemeriksaan, penyidik menemukan sejumlah keterangan yang tidak sinkron.
"Seperti pengakuan komunikasi dengan dua warga asing untuk pemesanan video porno dan transaksi keuangan. Soalnya Faisal saat kami periksa tidak fasih berbahasa asing dan transaksi keuangan Faisal yang menerima uang Rp 31 juta dari dua orang asing itu, temuan kami justru ditransfer dari bank swasta di dalam negeri (tidak ditransfer oleh bank asing)," ujar Umar.