TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Museum Bahari yang merupakan satu dari delapan museum dibawah pengawasan Dinas Kebudayaan Permuseuman Provinsi DKI Jakarta, mengalami kebakaran, Selasa (16/1/2018).
Sebagai sebuah museum, tentunya banyak barang-barang atau koleksi bersejarah milik negara yang diletakkan dan dipajang di dalamnya. Tentunya masyarakat penasaran apa saja koleksi yang hilang ditelan si jago merah.
Tribunnews.com pun berusaha mengonfirmasi hal ini dengan Kepala UPT Museum Bahari, Husnizon Nizar, yang kerap dipanggil Sonni.
Sonni mengatakan belum bisa menjelaskan koleksi apa saja yang rusak ataupun sirna akibat kebakaran.
Pihaknya masih berusaha untuk memeriksa dan menyelamatkan koleksi yang tersisa.
Namun, dirinya mengungkap koleksi yang sejak awal berada di Gedung C, tempat lokasi kebakaran itu terjadi.
Baca: KPK Telah Periksa Direktur Perusahaan RS Medika Permata Hijau
Ia memaparkan jika di lantai 1 gedung C merupakan tempat koleksi dari alat-alat navigasi laut. "Beberapa barang yang ada disana seperti mercusuar, rambu-rambu laut, dan juga alat-alat lain yang berkaitan dengan transportasi laut," ujar Sonni, saat ditemui di Museum Bahari, Jl Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa.
Sonni juga memaparkan jika lantai tersebut memuat sejumlah miniatur perahu-perahu tradisional.
Sementara di blok 2, masih dalam lantai yang sama, terdapat sebuah ruangan pameran perang Laut Jawa.
"Koleksi itu adalah benda-benda yang disumbangkan oleh kedutaan yang bekerja sama dengan Museum Bahari. Seperti, Kedutaan Amerika Serikat, Kedutaan Inggris, Kedutaan Australia, hingga Kedutaan Belanda," ungkapnya.
Ironisnya, koleksi tersebut, kata Sonni, baru saja diresmikan oleh Menko Maritim, Luhut Binsar Panjaitan, setahun lalu, yakni pada 27 Februari 2017.
Tak hanya gedung C, Gedung A ternyata sedikit terkena dampak dari kebakaran tersebut. Sonni mengatakan jika di lantai dasar gedung A, terdapat koleksi angkatan laut, sementara di lantai satu terdapat ruangan diorama tokoh-tokoh laut internasional.
Pantauan Tribunnews.com, ketika mencoba memastikan koleksi yang hancur, Tribunnews.com dihentikan oleh para pemadam kebakaran. Api memang sudah padam sekira pukul 11.00 WIB, namun para masyarakat belum diperbolehkan mendekati lokasi kebakaran.
Hal itu lantaran pihak Damkar masih memantau apakah ada bara api yang tersisa, serta terlalu berbahaya untuk memasuki lokasi kebakaran.