TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Museum Bahari, Penjaringan, Jakarta Utara masih ditutup pascakebakaran yang terjadi pada Selasa (17/1/2018) kemarin.
Rencananya operasional museum baru akan normal kembali pada Jumat (19/1/2018) mendatang.
Kepala Museum Bahari Husnison Nizar mengatakan pihaknya saat ini masih fokus dengan pembersihan puing-puing sisa bekas kebakaran. Langkah tersebut penting mengingat untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
“Nanti kalau ada masyarakat di sini, ketiban genteng atau apa, kan bisa berbahaya,” ucap Husnison, Rabu (17/1).
Husnison menambahkan proses pembersihan tersebut diperkirakan bakal berlangsung selama 1-2 hari kedepan. Jika hal itu sesuai, maka pihaknya menargetkan pada Jumat (19/1) sudah kembali beroperasi.
“Jumat (19/1) besok kita buka, targetnya itu. Untuk hari ini masih pembersihan dan pemeriksaan,” ungkap Husnison.
Untuk mewujudkan target tersebut, petugas internal Museum Bahari dibantu petugas Penanganan Sarana dan Prasarana Umum (PPSU) yang merupakan perwakilan dari lima kelurahan di Kecamatan Penjaringan.
Baca: Mitsubishi Segarkan Tampilan Pajero Sport 2018
“Petugas PPSU dikerahkan ke lokasi untuk membersihkan lumpur, sampah dan puing sisa kebakaran di Museum Bahari. Hal ini juga untuk mempercepat agar museum bisa bersih kembali,” kata Camat Penjaringan, Muhammad Andri.
Nantinya seluruh sampah dan puing sisa kebakaran langsung dibuang ke TPST Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat. Pengangkutannya menggunakan dua truk milik Sudin Linkungan Hidup Jakarta Utara.