TRIBUNNEWS.COM, SANGATTA - Sempat dihentikan sekitar pukul 22.00 malam, pencarian Arbain (50), korban tenggelam di Sungai Sangatta kembali dilanjutkan, Selasa (30/1/2018).
Tim gabungan yang terdiri dari Search and Rescue (SAR) Kutai Timur, BPBD, PMI, Tagana dan kepolisian kembali bergerak menggunakan perahu karet bermesin, menyusuri Sungai Sangatta, sekitar pukul 7.30 pagi.
Pencarian di perluas ke area aliran arus sungai yang menuju kawasan muara. Sebagian tim melakukan pencarian di sekitar tepian sungai tempat korban menghilang ditarik arus.
Baca: Enam Warga Kabupaten Madiun Suspect Difteri
"Memang ada kemungkinan korban tersangkut di jembatan-jembatan ponton yang ada di sepanjang sungai. Karena saat terbawa arus, korban berada di tepi. Tidak di tengah sungai. Makanya kita upayakan pencarian di kawasan tepi sungai," kata Wilhelmus, anggota tim gabungan.
Peristiwa orang tenggelam kembali terjadi di Sangatta, Kabupaten Kutai Timur, Senin (29/1/2018) sekitar pukul 16.30.
Arbain, kakek berusia 50 tahun, tenggelam setelah berhasil menyelamatkan M Mahfid (15), warga Jl Masabang Desa Sangatta Selatan.
Baca: Sampah Medis Dibuang Sembarangan, Anak-anak Memungut dan Menjadikannya Mainan
Arbain, yang sehari-hari bekerja sebagai motoris ponton penyeberangan di kawasan Sangatta Lama, langsung sigap menolong Mahfudz, yang tiba-tiba terpleset saat membantunya menarik ongkos penyeberangan.
"Mahfudz tadi lagi di pinggir ponton mau menambatkan tali ke dermaga. Tiba-tiba, dermaganya runtuh. Ia pun terpleset dan jatuh ke sungai. Arbain langsung sigap menolong. Ia menceburkan diri ke sungai.
Namun setelah Mahfudz tertolong, ia yang terseret arus kemudian tenggelam," ungkap Kapolsek Sangatta, AKP Slamet Riyadi yang berada di TKP untuk memimpin upaya penyelamatan.(*)