TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Crane proyek double double track (DDT) Matraman-Manggarai ambruk. Empat pekerja proyek meninggal dunia akibat insiden ini.
Dede Syamsudin (40), salah satu pegawai proyek mengatakan, baut crane yang dipakai di proyek itu sebelumnya pernah bermasalah, sehingga sering copot.
Namun, walau sering kali bermasalah, crane tidak sampai memakan korban jiwa.
"Kalau sering sih enggak, crane-nya kadang-kadang bautnya jatuh. Brak! jatuh, untung enggak ada orang-orang itu," kata Dede saat ditemui di lokasi kejadian, Minggu (4/2/2018).
Baca: Usai Tersengat Ikan Pari, Kondisi Menag Membaik dan Hari Ini Pulang Ke Jakarta
Pekerja proyek pun kerap memperbaiki permasalahn tersebut, namun kata Dede, kejadian baut jatuh kembali terjadi. Dede menduga, alat proyek yang dipakai tidak bagus, sehingga baut crane jatuh.
"Saya perhatiin, udah dua kali bautnya jatuh, dibetulin lagi. Alat-alatnya kurang bagus, crane-nya kurang bagus, sering jatuh mendadak bautnya, rusak itu," papar Dede.