"Dan itu dilaksanakan dan itu kami transport dengan menggunakan ambulan yang didampingi tin dokter kami dan tim medis kami," kata Markus.
Selama perjalanan tim medis RS Mayapada terus memantau kondisi nadi dan pernapasan pasien yang tampak semakin lemah.
"Sekitar jam 6 lewat sedikit ambulan sampai di Mayapada," kata Markus.
Pada saat Putri akan dipindahkan dari stretcher atau tandu yang ada di dalam ambulan ke stretcher RS Mayapada untuk ke IGD, tiba-tiba Putri berhenti napas dengan nadi yang teraba melambat.
"Sehingga saat itu dokter kami melakukan tindakan sesuai prosedur yang disebut bantuan hidup dasar dengan membantu pernapasan dan jantung, yang disebut istilah kami dengan CPR, itu kira-kira menurut informasi jam 06.10 dilakukan CPR, dan bantu napas," kata Markus.
Bantuan hidup dasar tersebut dilakukan kurang lebih 30 menit dan Putri sudah bisa dievakuasi ke dalam IGD RS Mayapada dengan disaksikan oleh pihak keluarga.
"Selain bantuan hidup dasar kita juga lakukan bantuan hidup lanjutan dengan memasukan obat-obat yang untuk memperkuat krja jantung sesuai dengan prosedur penanganan gawat darurat dengan kondisi berhenti napas," kata Markus.
Pada pukul 06.43 dokter menuatakan bahwa Putri meninggal dunia dengan disaksikan oleh pihak keluarga, perwakilan perusahaan tempat Putri bekerja dan pengantar lainnya.
"Setelah 30 menit sekitar jam 06.43 dokter disaksikan oleh keluarga, perwakilan perusahaan yang mengantar, dan lengantar lain korban dinyatakan meninggal dunia 06.43. Dan kami memberikan penjelasan tentang kondisi pasien terakhir dan pertolongan yang kami berikan sesuai dengan prosedur tabg ada. Dan setelah itu keluarga bisa menerima," kata Markus.