TRIBUNNEWS.COM, TAPIN - Rumah milik Husaini (45) warga Kelurahan Tambarangan Kecamatan Tapin Selatan,Tapin ini tengah dilanda banjir.
Rumah Husaini yang sudah lapuk dan berada di bantaran sungai ini hanya berukuran 6x3 meter, bahkan air dengan ketinggian setengah meter menggenang rumah tersebut, Kamis (8/2/2018).
Menurut Husaini, rumahnya itu kebanjiran sebanyak 8 kali dalam setahun. Sedangkan untuk memperbaiki dan meninggikan rumahnya dirinya tidak sanggup, karena memerlukan uang puluhan juta Rupiah sedangkan dirinya hanya buruh karet.
Baca: Lewis Hamilton Diminati Tim Lain kata Zak Brown
Melihat kondisi itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)Tapin H Nordin terenyuh menyaksikan rumah dan kehidupan Husaini tersebut.
H Nordin kemudian menghubungi Kapolsek Tapin Selatan Iptu Embang dan Camat Tapin Selatan Raniansyah serta Danramil Kapten Osad.
Mereka berunding dan sepakat melakukan bedah rumah milik Husaini dengan dana patungan. Kebetulan, Husaini juga memiliki tanah yang lokasinya tidak berada di bantaran sungai tersebut. BPBD Tapin dan tim akan melakukan bedah rumah. Sedangkan Husaini dan keluarga tinggal di tempat keluarganya, pada Jumat (9/2/2018).
Banjir di Tapin kali ini, melanda Kelurahan Kupang dan Rangda Malingkung Kecamatan Tapin Utara dan Kelurahan Tambarangan Kecamatan Tapin Selatan. Bahkan jalan raya di kelurahan Rangda Malingkung terendam banjir dengan tinggi 15 sentimeter.
Menurut Kepala BPBD Tapin H Nordin banjir tersebut akibat curah hujan yang deras dan lama, yaitu mulai hari Rabu, kemudian disambung pada malam harinya.
Baca: Suriah menembak jatuh jet tempur Israel, dua pilot selamat
Pantauan BPost di lokasi, ada sekolah dasar yang halaman sekolahnya terendam banjir hingga setengah meter. Di antaranya SDN Kupang 1 dan Kupang 2. (Banjarmasinpost.co.id/Ibrahim Ashabirin)