Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Mohamad Afkar Sarvika
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Video seseorang mendapatkan perlakuan kekerasan di Bogor belakangan banyak diperbincangkan di media sosial.
Pasalnya, seseorang yang diketahui berinisial S itu diklaim menganut faham Partai Komunis Indonesia (PKI).
Video tersebut beredar di media sosial Facebook dan WhatsApp sejak Sabtu (10/2/2018) kemarin.
Tak ayal publik maya pun langsung memviralkan postingan video tersebut.
Hingga pada akhirnya video tersebut disoroti pihak kepolisian.
Baca: Sekjen PDIP Minta Alfian Tanjung Pertanggungjawabkan Cuitannya soal PDIP 85% Isinya Kader PKI
Kapolres Bogor AKBP Andi M Dicky langsung melakukan klarifikasi soal beredarnya video tersebut.
AKBP Dicky mengatakan, pihaknya sudah melakukan penulusuran terkait beredar video itu.
Menurutnya, sosok korban dalam video tersebut bukanlah seseorang yang menganut faham PKI.
"Tak ada indikasi PKI, jadi korban itu tunawisma dan diduga memiliki gangguan jiwa, besok akan kita cek masalah kejiawaannya," terangnya.
Ia melanjutkan, video yang diambil di daerah Dayeuh, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor memperlihatkan perilaku kekerasan ynag dilakukan kepada seorang warga.
"Dalam video itu korban dapat perlakukan kekerasan hingga bullying," ujar Dicky kepada wartawan di Mapolres Bogor, Minggu (11/2/2018).
Saat ini, pihaknya sudah mengamankan enam orang pelaku yang diduga terlibat dalam pembuatan dan menyebarkan video tersebut.
"Kami masih dalami, belum kita ketahui alasan korban disebut PKI," pungkasnya.