Laporan Reporter Warta Kota, Yosia Margaretta
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - "Kalau naik eskalator, yang jalan di kanan yang diam di kiri," teriak Saeful, petugas keamanan di Stasiun Tanah Abang, Rabu (21/2/2018).
Antrean naik eskalator berulang kali mengular lantaran penumpang belum terbiasa membagi jalur di eskalator, pagi tadi. Semuanya memilih diam tak bergerak di eskalator.
Saeful berulang kali meneriakkan agar seluruh penumpang melakukan itu agar antrean naik eskalator tak mengular. Suaranya sampai kerap serak.
Kebiasaan baru sedang dibentuk agar penumpang membiasakan diri melakukan itu.
Saeful mengungkapkan penumpang KRL harus tertib menggunakan eskalator agar pergerakan penumpang keluar dari stasiun Tanah Abang lancar.
Papan petunjuk aturan naik eskalator pun kini telah dipindahkan di ujung-ujung eskalator. Sebelumnya papan itu diletakkan di tengah sehingga tak terlihat penumpang.
Di KRL jalur Serpong kini juga telah ada pengumuman berulang-ulang terkait tata cara menggunakan eskalator di Stasiun Tanah Abang.
Baca: Pengacara Ahok Bawa Segepok Bukti Kisah Asmara Terlarang Vero dan Julianto Tio
Baca: Pengacara Ahok Siapkan Dua Saksi yang Tahu Perselingkuhan Vero dan Julianto Tio
Pagi ini suasana stasiun Tanah Abang terpantau padat terutama di peron tiga, lima dan enam. Terlihat kerumunan orang yang memadati tangga maupun eskalator menuju keluar dari peron.
Terdapat empat tangga yang ada di setiap peron namun karena banyaknya penumpang yang turun dari Kereta Rangkaian Listrik (KRL).
Penumpang berdesak-desakan untuk menaiki tangga bahkan hingga ada yang berebut untuk mendapatkan celah menaiki tangga.