Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketidakhadiran Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno, ternyata menjadi pertanyaan di tengah kemeriahan acara perayaan Karnaval Cap Go Meh 2018 Glodok.
Bahkan ada di antara masyarakat yang tengah menyaksikan karnaval itu, menyadari bahwa Anies dan Sandi tidak hadir, bahkan hingga detik-detik berakhirnya puncak perayaan Tahun Baru Imlek itu.
Untuk menghilangkan rasa penasaran masyarakat dan meluruskan apa yang sebenarnya terjadi, Dewan Pembina Penyelenggara Karnaval Cap Go Meh, Charles Honoris angkat bicara.
Ia menjelaskan bahwa sebelumnya pihaknya telah mengirimkan surat undangan kepada keduanya.
Namun baik Anies maupun Sandi, ternyata berhalangan untuk hadir.
Baca: Tiga Bintang Film Dewasa Jepang Tak Menolak Jika Ditawari Pekerjaan di Indonesia
Selain itu, Charles menambahkan pihaknya juga telah mengirimkan audiensi kepada Pemprov DKI sebagai pemilik wilayah, namun tidak ada tanggapan.
Menurutnya, surat dan audiensi telah dikirimkan sejak digagasnya acara tersebut, yakni pada Desember 2017 lalu.
"Kita sudah undang Pak Gubernur, bahkan mengajukan audiensi sebelumnya, tapi tak ada respon dari beliau," ujar Charles di sela acara yang digelar di kawasan pecinan Glodok, Jakarta Barat, Minggu (4/3/2018).
Kendati demikian, ia tidak ingin berspekulasi terkait absennya Anies dan Sandi dalam perayaan tersebut.
Charles berusaha berpikiran positif bahwa kedua tokoh Jakarta itu mungkin saja telah menghadiri perayaan Cap Go Meh di tempat lainnya.
Baca: Warga Pertanyakan Ketidakhadiran Anies di Karnaval Cap Go Meh Glodok
Ia bahkan menampik adanya dugaan bahwa tidak hadirnya Anies-Sandi karena momen Pilkada DKI pada 2017 lalu.
Pemprov DKI yang diwakili Wali Kota Jakarta Barat Anas Efendi, merupakan hal yang ia anggap lebih dari cukup untuk membuktikan bahwa perayaan tersebut juga memiliki nilai penting bagi ibukota.
Perayaan Cap Go Meh 2018 tersebut turut dihadiri pula oleh sejumlah tokoh nasional lainnya, meliputi Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, Ketua DPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet), Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang (OSO).
Kemudian juga ada Menkominfo RI Rudiantara, Menko PMK RI Puan Maharani, serta tokoh nasional lainnya yakni Agum Gumelar.