TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Ustaz Abu Bakar Madris menyatakan sama sekali tidak takut apalagi resah atas ancaman kepada dirinya seperti dalam surat tersebut.
"Saya tidak takut oleh penebar teror. Mati kan sudah ada yang mengatur," kata Abu Bakar Madris.
Hal itu dikatakan Ustaz Abu Bakar Madris saat dikunjungi Komandan Kodim (Dandim) 0508/Depok, Letkol Inf Iskandarmanto, Senin (5/3/2018).
Ustaz Abu Bakar Madris merupakan satu diatara 10 ustaz yang namanya diancam dalam surat kaleng.
Baca: 10 Ustaz di Depok Diancam Dibunuh Lewat Sebuah Surat yang Dikirim ke Rumah Ustaz Shobur
Menurutnya, isu tersebut sengaja dibuat oleh segelintir orang yang tidak suka terhadap beberapa ulama yang ada di perumahan Gardenia.
"Kalau surat itu rahasia, penulisnya pasti kalang kabut mencari suratnya yang hilang," katanya.
Senada dengan Abu Bakar Madris, Ustaz Qurtubi Nafis mengatakan hal yang sama saat dikunjungi Dandim Depok.
"Waspada tetap perlu, namun tak perlu lah kita sampai khawatir dengan isu begitu," kata Qurtubi
Diketahui, kunjungan dilakukan Iskandarmanto bersama jajarannya ke rumah Ustaz Abu Bakar Madris, di Kalimulya, Cilodong, Depok serta ke kediaman Ustaz Qurtubi Nafis di Kampung Serab, Sukmajaya, Depok.
Dalam kunjungan ke kediaman Ustaz Abu Bakar Madris, Iskandarmanto disambut di depan teras rumah.
Ia dan Ustaz Abu Bakar Madris kemudian bercerita dan bertukar pendapat seputar adanya surat ancaman terhadap 10 ustaz di Depok yang dikirim ke Perumahan GDC, Cluster Gardenia, Sabtu (3/3/2018) lalu.
Iskandarmanto menerangkan kunjungan ke para tokoh agama di Depok sebenarnya sudah sering dilakukan pihaknya saat isu penyerangan lewat orang gila merebak beberapa waktu lalu.
Namun kunjungan kali ini tak ditampiknya juga sedikit banyak terkait surat ancaman tersebut atau sikap preventif pihaknya.
"Kami dari TNI ikut melakukan pengamanan terkait surat ancaman itu. Bersama Polri, TNI memastikan pengamanan kepada para ulama. Biar bagaimanapun rakyat dan masyarakat adalah ibu kandung TNI atau yang telah melahirkan TNI," kata Iskandarmanto.
Pengamanan oleh TNI katanya akan mengedepankan personil Bintara Pembina Desa (Babinsa) di masing-masing wilayah.
"Dengan rasa aman, ibadah akan nyaman dan investor pun semakin berkembang. Untuk itu, kami mengimbau pada masyarakat agar tidak mudah terpancing dengan hal semacam ini, karena memang tujuan mereka adalah untuk membuat kacau," katanya.
Padahal, kata Iskandarmanto yang terjadi di lapangan, Depok sangatlah kondusif.
Dalam kunjungannya kata Iskandarmanto tampak jelas bahwa dua ustaz yang diancam akan dibunuh ternyata sama sekali tidak resah atas ancaman yang mereka terima.
"Ini yang harus dicontoh masyarakat juga, untuk tetap tenang dan tidak resah," kata Iskandarmanto.
Penulis: Budi Sam Law Malau