TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Pengendara mobil pribadi diproyeksikan bakal beralih ke jalan arteri dalam masa transisi penerapan pelat kendaraan ganjil-genap di ruas tol Jakarta-Cikampek arah Jakarta, Senin (12/3) mendatang.
Namun kondisi beberapa jalan arteri di Kota Bekasi masih rusak bahkan berlubang.
Kepala Bidang Bina Marga pada Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (BMSDA) Kota Bekasi, Widayat Subroto menyatakan, ada tujuh titik kerusakaan di empat jalan arteri.
Baca: Naik Uber saat mabuk, ketika siuman ditagih ongkos Rp23 juta
Dia merinci, dua titik masing-masing di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Jalan Joyomartono, Jalan KH. Noer Alie, sementara satu titik lagi di Jalan Ahmad Yani.
“Kami menargetkan perbaikan jalan sudah selesai Senin (12/3) depan,” kata Subroto di kantornya, Jalan Lapangan Tengah, Margahayu, Bekasi Timur, Selasa (6/3/2018).
Menurutnya, perbaikan jalan tersebut diproyeksikan menelan biaya Rp 900 juta melalui anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) murni 2018.
Meski target perbaikan jalan selesai pekan depan, namun petugas menemui kendala yakni cuaca yang tidak mendukung.
“Kendala kita cuaca yang kadang masih turun hujan. Kalau hujan, pengerjaan tidak bisa dilakukan secara maksimal dan terpaksa ditunda dulu,” ujarnya.
Dia mengatakan, lembaganya juga tengah berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat serta Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat dalam penanganan jalan rusak.
Sebab ada beberapa jalan yang berstatus jalan negara dan provinsi.
Untuk jalan negara misalnya Jalan Sultan Agung dan Jalan Sudirman. Sementara jalan provinsi yakni Jalan Raya Narogong.
“Kita juga mengharapkan dari pusat dan provinsi untuk melakukan pemeliharaan terhadap jalur alternatif yang menjadi akibat dari penerapan kebijakan ganjil-genap tersebut,” jelasnya.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Jelang Penerapan Ganjil-Genap di Tol, Jalan Arteri di Bekasi
Penulis: Fitriyandi Al Fajri