News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Aturan Ganjil Genap

Cara Gampang Pengendara Hindari Jebakan Ganjil-genap di Pintu Tol

Editor: Fajar Anjungroso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah pengendara saat melintas di jalan Tol Dalam Kota, Jakarta Selatan, Jumat (23/2/2018). Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) berencana akan menerapkan sistem ganjil-genap kendaraan pribadi di Tol Jakarta-Cikampek mulai dari pintu masuk Tol Bekasi Timur dan Tol Bekasi Barat ke arah Jakarta pada pukul 06.00 - 09.00 Wib, guna mengatasi kemacetan kendaraan saat jam sibuk kerja. Tribunnews/Jeprima

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Pengendara mobil golongan I di Kota Bekasi menyiasati perjalanannya di ruas tol Jakarta-Cikampek pada Senin pagi.

Mereka berangkat lebih pagi guna menghindari pemberlakuan pelat kendaraan ganjil-genap di ruas tol tersebut yang dimulai pukul 06.00 WIB-09.00 WIB.

Ruas gerbang Tol Bekasi Barat I di samping Mal Revo Town arah Jakarta sangat padat pada Senin pukul 05.60.

Ratusan kendaraan berpelat ganjil dan genap tampak antre masuk ke gerbang itu.

Panjang kemacetan mengular sekitar 300 meter atau sampai Jalan Ahmad Yani, yang menjadi akses masuk ke ruas tol itu.

Baca: Respons Roby Geisha Usai Jalani Sidang Mediasi

Seperti yang diungkapkan Muktar (34), pengendara mobil golongan I asal Rawalumbu, Kota Bekasi.

Ia sengaja berangkat lebih awal guna menghindari kebijakan itu.

Muktar biasanya berangkat dari rumah pukul 06.00, kini dipercepat menjadi pukul 05.30.

Meski telah menyiasati perjalanannya, namun laju kendaraan Muktar tetap tersendat di gerbang tol.

"Kayaknya pengendara yang lain juga menyiasati perjalanan dengan berangkat lebih awal. Biasanya kemacetan hanya mengular puluhan meter tapi sekarang bisa ratusan meter," kata Muktar yang bekerja di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, ini.

Meski tetap dilanda kemacetan, Muktar enggan beralih ke angkutan umum seperti bus Transjabodebatek dan kereta Commuter Line.

Alasannya, naik angkutan tetap merepotkan perjalanannya menuju lokasi kerja.

"Kalau naik bus tetap macet juga di tol, sementara di kereta berhimpitan. Saya pernah dicopet di kereta saat situasi sangat padat," Muktar.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini