TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Candri Widarta alias CW (60) mengaku berprofesi sebagai ahli pengobatan tradisional dan mendapatkan sumber pendanaan dari donasi.
CW mengadopsi lima anak sekaligus, yakni RW (14), FA (13), OW (13), EW (10), dan TW (8). Ia tinggal bersama lima anaknya di sejumlah hotel mewah di Jakarta. CW mengaku mendapatkan sumber pendanaan dari pengobataan tradisional yang dilakoninya.
Menurutnya, sumber utama pendanaannya adalah dari donasi gereja. Candri tak menjelaskan gereja yang ikut menbantu mendanai dirinya.
"Orang gereja yang bantu," ujar CW di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (16/3/2018).
Menurut pengakuan CW, gereja-gereja memberikan uang donasi sebagai imbal balik jasanya membuka praktik pengobatan tradisional kepada jemaat.
"Ahli pengobatan tradisional. Pengobatan stigmata di Katolik ada," ujarnya.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, stigmata diartikan sebagai keistimewaan pada tubuh yang menandakan suatu penyakit atau kemerosotan kesehatan.
Sebelumnya, CW dilaporkan ke polisi oleh seorang anak asuhnya. Kasus bermula, setelah seorang pengasuh dan salah satu anak asuh Candri berinisial FA melapor ke polisi.
FA mengaku disekap di dalam beberapa hotel berbintang selama bertahun-tahun. Penuturan FA, ia dilarang keluar hotel dan tidak disekolahkan.
Polisi menemukan lima anak diduga menjadi korban penelantaran dan penganiayaan di Hotel Le Meridien, Jakarta Pusat pada Rabu (28/2/2018). Polisi sempat mengamankan CW, tapi status perempuan itu, masih sebagai saksi.