TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) akan maksimalisasi dan optimalisasi kartu tani yang sudah berada di tangan petani menjadi prioritas program yang akan direalisasikan. Ketua Umum HKTI Jenderal TNI (Purn) Moeldoko menuturkan, salah satu upayanya adalah pengembangan fungsi kartu tani untuk berbagai macam aplikasi.
“Kartu tani yang sudah didistribusikan kepada para petani akan kami optimalkan lagi. Tidak sebatas untuk acuan pengadaan pupuk saja, tetapi diupayakan dapat digunakan untuk mendukung kegiatan lain yang terkait dengan proses produksi,” ungkap Moeldoko, Selasa (20/3/2018).
Mantan Panglima TNI ini mengatakan, selain mengembangkan kartu tani, pendampingan kepada para petani hingga ke level Kelompok Tani (Poktan) yang berada di arus bawah juga dilakukan. Tujuannya, mewujudkan kesejahteraan anggota melalui berbagai langkah yang telah ditetapkan HKTI.
Strateginya, di antaranya membangun kemitraan dengan semua pihak yang memiliki kepedulian terhadap upaya-upaya peningkatan pangan. Sebelum bermitra, pihaknya akan melakukan tiga langkah persiapan, meliputi penguatan infrastruktur organisasi, penyusnan database potensi petani dan pemaksimalan kartu tani.
Penguatan infrastruktur organisasi, dengan pelantikan DPP HKTI di berbagai provinsi dengan membentuk pengurus di tingkat Kabupaten/Kota, Kecamatan, Desa hingga ke Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) sampai menyentuh Kelompok Tani (Poktan).
"Setelah kepengurusan di daerah terbentuk langsung diamanati untuk menyusun database potensi di lingkungannya masing-masing. Dengan bekal telah tersusunnya pengurus hingga di level bawah bersama potret potensi petani inilah HKTI database akan mudah didapat untuk keperluan kartu tani," papar Moeldoko.
Konsolidasi organisasi dan penyusunan database potensi petani ini dijadwalkan rampung dalam kurun waktu enam bulan ke depan. Menurutnya, anggota HKTI itu jelas sekali person, kepentingan dan problematikanya, sehingga kalau mereka dimobilisir untuk bersama-sama mencari solusi akan cepat sekali gerakannya, termasuk dalam menyusun pengurus dan penataan database.
"Kami berharap para petani segera jemput bola mendaftarkan diri masing-masing ke DPP HKTI yang ada di wilayahnya masing-masing, sehingga nantinya para petani semunaya bisa masuk database," tuturnya.
Ditambahkannya, dengan adanya kartu tani yang memiliki berbagai fungsi, akan membantu petani mengakses perbankan. Sebab, selama ini perbankan sudah melirik pembiayaan sektor pertanian, namun masih maksimal karena berbagai faktor.
"Salah satu permasalahan petani kita akses perbankan. Dengan adanya kartu tani yang multi fungsi ini, diharapkan bisa membantu petani mengakses permodalan. Dan sektor perbankan tidak ragu lagi melakukan pembiayaan sektor pertanian," jelasnya.