TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Para jamaah agen umroh First Travel yang batal diberangkatkan mengadu ke Fraksi PDI Perjuangan DPR RI terkait apa yang mereka alami dan kelanjutan dari penanganan kasus tersebut.
Seorang ibu mengaku membawahi sekira 350 jamaah First Travel, ia mengadukan ketidakjelasan nasib ratusan jamaah yang belum juga diberangkatkan oleh travel umroh itu.
Ibu tersebut menyampaikan curahan hatinya kepada Fraksi PDIP, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Senin (2/4/2018).
"Kami membawahi jamaah sekitar 350 jamaah, yang sudah berangkat ada 160 jamaah," ujar ibu yang menjelaskan apa yang ia dan para korban lainnya alami di hadapan perwakilan Fraksi PDIP.
Wanita berhijab itu pun mengaku setelah mendengar ada yang tidak beres dengan travel umroh First Travel, ia pun bersama sejumlah rekannya yang membawahi jamaah lainnya mencoba untuk meminta pertanggungjawaban.
"Setelah kejadian ini kita tidak tinggal diam," jelasnya.
Ia pun terus menjelaskan bahwa dirinya bingung untuk memberikan pengertian kepada ratusan jamaahnya karena tidak ada kepastian dari travel umroh yang dikelola oleh desianer Anisa Hasibuan itu.
"(Tapi) untuk mempertanggungjawabkan ini kepada jamaah kami, kami tidak bisa memberi jawaban yang pasti," tegasnya.
Ia sempat menyampaikan bahwa dirinya dan beberapa teman lainnya 'serasa' ingin patungan untuk memberangkatkan para jamaah.
Hal itu lantaran para jamah masih terus bertanya terkait nasib keberangkatan mereka.
"(Mereka) selalu bertanya-tanya, seperti apa?," katanya.