News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Diduga Gila, Warga Keroyok Seorang Pria yang Hendak Menyusup ke Pesantren di Depok

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang pria berusia sekitar 35 tahun dan tanpa identitas, babak belur dihajar warga di sekitar Pondok Pesantren (Ponpes) Al Hidayah di Jalan Keadilan, Pancoran Mas, Kota Depok, Senin (2/4/2018) malam sekitar pukul 21.20 WIB.

 TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Seorang pria berusia sekitar 35 tahun dan tanpa identitas, babak belur dihajar warga di sekitar Pondok Pesantren (Ponpes) Al Hidayah di Jalan Keadilan, Pancoran Mas, Kota Depok, Senin (2/4/2018) malam sekitar pukul 21.20 WIB.

Penyebabnya, pemuda yang belakangan diduga kurang waras itu masuk ke area Pondok Pesantren (Ponpes) Al Hidayah di Jalan Keadilan, Kelurahan Rangkapan Jaya, Pancoran Mas, Depok, tanpa izin, hingga meresahkan para santri dan santriwati yang mondok di sana.

Ia dianggap meresahkan karena tindak tanduknya yang mencurigakan, hingga dapat mengancam keselamatan para santri dan santriwati di sana.

Sang pemuda yang mengaku warga Citayam dan berinisial R itu, sempat diinterogasi warga di Ponpes Al Hidayah, sebelum akhirnya diamankan petugas Polsek Pancoran Mas.

Baca: Kasus Penganiayaan Ulama Oleh Orang Gila Segera Masuk Pengadilan

Kapolsek Pancoran Mas, Kompol Roni Wowor, menuturkan pihaknya belum dapat memastikan apakah yang bersangkutan benar-benar menderita gangguan jiwa atau tidak.

"Untuk memastikan apakah sakit jiwa atau tidak harus diperiksa dulu di RS Polri Kramatjati," kata Roni kepada Warta Kota, Selasa (3/4/2018).

Menurut Roni, saat diamankan pihaknya di Mapolsek Pancoran Mas, yang bersangkutan dapat berbicara normal.

Meskipun saat diinterogasi warga, R berlagak bisu karena tidak mau menjawab dan selalu diam saat ditanya.

"Saat ini yang bersangkutan sudah diperiksa awal oleh dokter Polresta Depok, atas kejiwaannya, termasuk perawatan luka karena dihajar warga," kata Roni.

Ia mengatakan kasus ini tidak ada hubungan dan korelasi dengan.adanya isu teror ke para ulama dan tokoh agama. "Kami masih dalami lagi kasus ini," kata Roni.

Penulis: Budi Sam Law Malau

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini