TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Massa Persaudaraan Alumni 212 sempat melakukan konvoi dari Masjid Istiqlal menuju Bareskrim Polri.
Setelahnya, aksi demonstrasi pun digelar di depan Bareskrim Polri, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (6/4/2018).
Mereka menuntut adanya proses hukum kepada Sukmawati Soekarnoputri terkait puisi 'Ibu Indonesia' yang dianggap melecehkan umat dan agama Islam.
Pantauan Tribunnews.com, sejumlah perwakilan PA 212 pun akhirnya memasuki dan menemui pihak Bareskrim Polri.
Di antaranya terlihat Ketum DPP PA 212 Slamet Maarif, Eggi Sudjana dan beberapa perwakilan lainnya.
Baca: KPU Tegaskan Agar Tidak Ada Nama Mantan Narapidana Korupsi Dalam Daftar Pileg 2019
Mereka memasuki Bareskrim didampingi oleh Kapolres Metro Jakpus Kombes Roma Hutajulu.
Sebelum memasuki Bareskrim, Slamet Maarif sempat menegaskan bahwa mereka memaafkan Sukmawati.
Namun, proses hukum, lanjutnya, harus tetap berjalan. Ia juga mengancam akan meninggalkan Bareskrim apalagi fotonya melihat Sukmawati berada di dalam sana.
"Perlu kami catat kalau di dalam ada Sukmawati kami delegasi akan langsung keluar dari ruangan. Sesama muslim kami maafkan tapi kalau penghina agama biarkan hukum yang menjawab tidak ada kata lain wajib hukum, penjarakan," tandas Slamet, di Bareskrim Polri, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (6/4/2018).
Amatan Tribunnews.com, massa PA 212 masih menunggu di kawasan Gambir.
Nampak ada yang berdiri, namun ada pula diantaranya tampak duduk bersila.
Lantunan doa-doa ayat suci Alquran dikumandangkan oleh para pendemo ini.
Sebelumnya, anak mendiang Presiden pertama RI, Soekarno, Sukmawati Soekarnoputri dilaporkan ke Bareskrim Polri.
Puisinya yang berjudul 'Ibu Indonesia' dianggap menyinggung tentang azan, syariat Islam serta cadar.
Puisi yang dianggap melecehkan umat Islam tersebut dibacakan, pada acara memperingati 29 Tahun Anne Avantie Berkarya di ajang Indonesia Fashion Week 2018, di Jakarta Convention Centre, Rabu (28/3/18).
Kemudian, Sukmawati sendiri telah secara resmi menyampaikan permohonan maafnya kepada umat Islam, dalam konferensi pers di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (4/4).
Ia mengaku tidak ada niat sedikitpun untuk menghina umat Islam di Indonesia.