Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dengan mata berkaca-kaca Ade Juanda menceritakan firasat sebelum ayahnya yang merupakan pensiunan TNI Angkatan Laut Hunaedi menjadi korban pembunuhan di Jalan Kayu Manis, Cinere, Jakarta Selatan pada Kamis (5/4/2018).
Beberapa hari terakhir ini Ade kerap terus kepikiran ayahnya. "Emang ada firasat juga. Beberapa hari ini kepikiran terus sama Bapak," kata Ade.
Ade mengatakan bahwa beberapa hari ini ibunya, Sopiah juga menyampaikan kepadanya bahwa ayahnya terus menanyakan dirinya dan anak-anak lainnya.
"Di minggu-minggu ini itu kata Ibu, Bapak nanyain anak-anaknya terus karena emang udah dua minggu ini nggak ke rumah," kata Ade.
Ade yang merupakan anak kedua dari enam bersaudara tersebut tidak sempat datang ke rumah orang tuanya karena kerap kerja hingga larut malam dan kelelahan.
Ia mengatakan biasanya dirinya dan tiga saudara kandungnya, Agus Purnama Hadi, Siti Maesyaroh, dan Isah Suprihatin mengunjungi kedua orang tuanya seminggu sekali.
Dua orang saudara kandung mereka telah meninggal dunia. Mereka berkumpul terakhir kali di rumah almarhum Hunaedi dua minggu lalu.
Baca: Aturan Ganjil Genap Kini Diberlakukan di Ruas Tol Jagorawi
Dalam kesempatan itu, biasanya Ade mengobrol dan membantu membetilkan rumah yang kini dipagari garis polisi tersebut.
"Ya ngobrol aja sama Ibu Bapak, kadang minta beli beras atau betulin genteng yang bocor," kata Ade.
Ade mengatakan bahwa ayahnya tidak memiliki masalah karena memang Hunaedi adalah sosok yang baik dan ramah kepada setiap orang baik yang dikenal maupun tidak dikenalnya.
Kini jenazah Hunaedi kini telah dimakamkan di taman pemakaman dekat rumahnya di kawasan Cinere pada sekitar pukul 10.00 setelah sebelumnya terlebih dulu disalatkan di Masjid Imam Bonjol Cinere.
Hunaedi meninggalkan seorang istri bernama Sopiah, empat orang anak, 16 orang cucu, dan satu orang buyut.
Foto: Pemakaman pensiunan TNI AL korban pembunuhan di kawasan Cinere Hunaedi di taman pemakaman wakaf pada Jumat (6/4/2018).