TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Brazil dan Indonesia selalu mempunyai hubungan baik dalam ekonomi sejak tahun 1953. Brazil adalah negara satu-satunya di Amerika Selatan yang mempunyai kerjasama strategik dengan Indonesia.
Kerjasama dalam sektor energi menjadi sektor yang cukup sukses menurut Brazil, tahun lalu Brazil mendapatkan surplus perdangan dengan Indonesia.
Demikian disampaikan oleh Duta Besar Brasil untuk Indonesia, H.E Rubem Correa Barbosa dalam pemaparannya di FISIP Seminar Series “The Dynamics and Prospects of Brazil-Indonesia” pada Selasa (17/4/2018) di Ruang Teater Universitas Budi Luhur.
“Dalam G20, walaupun China tetap menguasai perdagangan, namun Indonesia kami nilai cukup mempunyai pertumbuhan ekonomi yang cepat. Brazil melihat Indonesia pada tahun 2050 akan menjadi negara urutan ke-empat dan Brazil urutan ke-lima dalam G20.” jelasnya
Sementara itu, dalam sambutannya, Rektor UBL, Prof. Ir. Sc. Agr. Didik Sulistyanto mengatakan bahwa kerjasama strategik Brazil dan Indonesia tidak hanya dalam bidang perdagangan, pertanian dan energi, namun juga dalam pendidikan.
“Universitas Budi Luhur tertarik untuk berkolaborasi dengan pemerintah Brazil dalam bidang pendidikan. Mungkin kami dapat berkunjung ke Brazil untuk menginisiasi kerjasama tersebut.” ujarnya
Brazil dan Indonesia mengharapkan, dengan adanya rencana kungjungan President Brazil ke Indonesia bulan depan akan menjadi kesempatan yang baik untuk kedua negara melaksanakan kerjasama yang lebih menguatkan kedua negara.
Dalam seminar yang diadakan oleh FISIP Universitas Budi Luhur tersebut dihadiri juga Duta Besar Sunten Manurung , Direktur Promosi dan Kerjasama; Dr. Krisna Adiyarta, M.Sc, Deputi Bidang RPM; Fahlesa Munabari, Ph.D, Dekan FISIP; Elistania, M,Si, Kaprodi Hubungan Internasional, Untung Sumarwan, M.Si, Kaprodi Kriminologi, dosen, serta 250 mahasiswa FISIP.