TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Andri Yansyah, sudah empat kali berturut-turut membuat surat agar pengemudi Go-Jek maupun ojek aplikasi lainnya yang kerap ngetem agar di banned.
Hal itu tertungkap di rapat antara Dishub DKI dengan komisi B DPRD DKI terkait penyerapan APBD 2018 triwulan pertama.
Saat rapat tersebut Dinas Perhubungan DKI ditanya oleh anggota DPRD komisi B terkait program yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan terkait penertiban ojek online.
Baca: Sam Aliano Janji Lunasi Utang Indonesia dan Gratiskan Biaya Umrah Jika Terpilih Jadi Presiden
Menjawab hal tersebut, Kepala Dinas Perhubungan, Andriyansyah menyebutkan secara jujur bahwa dirinya belum memiliki program menertibkan ojek online.
Namun Andri menyebutkan apa alasannya belum memiliki kajian untuk menertibkan onjek online.
"Kalau Gojek online belum ada pak, jujur saja. Kenapa belum? Justru saya mempertanyakan bos Gojek dan Kominfo dulu kan filosofinya online kan supaya tidak mangkal, kenapa sekarang mangkal? Makanya online, online itu bisa dia di rumah, setelah itu dia keluar," papar Andri di gedung DPRD DKI, Rabu (18/4/2018).
Baca: Seorang Penumpang Nyaris Tersedot Keluar Saat Kaca Pesawat Southwest Airlines Pecah
Andri pun merasa gusar dengan ulah ojek online yang suka parkir atau ngetem sembarangan sehingga dirinya sudah memberikan surat peringatan sebanyak empat kali.
"Cuman satu masalahnya, di banned aja udah selesai pak. Kita sudah berapa kali bikin surat pak? 4 kali sudah saya bikin surat," tutur Andri.
Penulis: Yosia Margaretta
Berita ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul: kadishub DKI Sudah 4 Kali Bikin Surat Agar Go-Jek di Banned