Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Enam masinis perempuan dari total 41 masinis yang akan mengoperasikan kereta MRT 2019 mendatang.
Untuk menjalani profesi ini, keenam srikandi masinis tak dibedakan atau pun diperlakukan khusus.
PT MRT Jakarta memberlakukan standar seleksi yang sama, baik untuk masinis perempuan maupun laki-laki.
Kepala Divisi Operasional MRT, Mega Tarigan menegaskan tidak ada kendala dalam melatih masinis perempuan karena memang sudah dilakukan seleksi kompetensi saat penerimaan yang hampir setara dengan perekrutan tentara amerika.
"Sebetulnya tidak ada kendala. Karena untuk masuk ke MRT pun mereka sudah melalui berbagai macam tes, termasuk psikotes kita standar tentara Amerika. Jadi ketelitian, ketepatan waktu, kedisiplinan bisa terukur dalam tes itu," ungkap Mega.
Saat ditemui di Kantor MRT Jakarta, Jakarta Selatan, Rabu (19/4/2018), disebutkan Mega adanya masinis perempuan diharapkan membuat masyarakat lebih memperhatikan kalau pekerjaan masinis bisa buat lelaki atau wanita.
Baca: Tak Ada Alasan Khusus Pekerjakan Masinis Perempuan, MRT Hanya Lihat Kemampuannya
"Jadi itu yang kita terapkan untuk masuk MRT, terutapa masinis harus lulus tes itu. Ketika sudah lulus, gak peduli pria dan wanita yang penting kemampuannya," ujar Mega.
Jumlah masinis bisa saja bertambah karena PT MRT akan kembali melakukan penerimaan pegawai.
Mega juga menyebutkan tidak ada alasan khusus merekrut masinis perempuan.
Mega pun memastikan tidak ada larangan mempekerjakan wanita sebagai masinis, karena diizinkan dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 4 tahun 2017
"Sebetulnya tidak ada alasan khusus. Karena berdasarkan aturan menhub, asal memenuhi syarat sebagai masinis itu pria atau wanita, tinggi 160 cm, sehat jasmani," ungkap Mega lagi.