Hasilnya menyulap dari Kabupaten satu ke Kabupaten lain, tidak seberapa. Setelah menempuh puluhan kilometer, tak jarang Suharno hanya membawa pulang 50 ribu.
Padahal ia harus menghidupi istri dan lima anaknya yang masih sekolah.
"Saya butuh uang mas. Namun itu bukan hak saya. Jadi tukang sulap penghasilan tidak seberapa, namun Alhamdulillah bisa nyukupin keluarga," katanya sambil menangis sesenggukan di depan polisi, Sabtu (21/4/2018) pagi.
Suharno datang ke kantor Polres Kebumen tidak sendirian.
Ia ditemani salah satu pesulap asal Kebumen Jhon Silombo, untuk melaporkan ke polisi terkait penemuan itu.
Kurang lebih 10 tahun terakhir, Suharno menjadi pesulap keliling menghibur para murid TK hingga SD.
"Saya tidak punya keahlian lain, selain menyulap. Dari menyulap saya bisa menghidupi keluarga. Setiap harinya saya harus berangkat pagi menempuh puluhan kilo meter dari Kabupaten satu ke kabupaten lain," katanya sambil mengeringkan air matanya di depan polisi.
Mengharukan, setelah bertemu dengan Pemilu dompet kecil warna hitam itu, Suharno tidak mau menerima imbalan dari Puji Lestari. Ia membantu dengan tulus.
Baca: Ivan Gunawan Andalkan Whatsapp Komunikasi dengan Pacar
Padahal Puji Lestari hanya ingin memberikan sedikit ucapan terimakasih. Namun oleh Suharno ditolak.
"Insyaallah nanti ada gantinya. Saya ikhlas," ucapnya lirih.
Simak video di atas.(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Kisah Pesulap Temukan Dompet di Kebumen, Sungguh Mengharukan