TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 180 personel Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dikerahkan dalam operasi Penyakit Masyarakat (Pekat) yang diadakan serentak di seluruh wilayah Jakarta Timur.
"Kami bagi menjadi dua sektor, yakni sektor utara akan menyisir lima kecamatan dan sektor selatan juga lima kecamatan," ucap Kasatpol PP Jakarta Timur Hartono, Kamis (24/5/2018) dini hari.
Baca: Jawaban Rocky Gerung soal Perbedaan Antara Pemimpin dari Sipil dan Militer: Menggelikan Sebenarnya
Sasaran utama dalam operasi kali ini adalah para penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) dan peredaran miras oplosan.
"Operasi pekat, penyakit masyarakat kami kali ini sasarannya PMKS seperti pak ogah, gelandangan, dan pengemis, serta minuman beralkohol dan juga oplosan yang biasa dijual di tukang jamu," ujarnya seusai operasi Pekat di depan Stasiun Jatinegara, Jakarta Timur.
Sebanyak 23 PMKS terjaring razia oleh petugas serta 371 botol minuman beralkohol dari berbagai merk turut diamankan pada operasi kali ini.
"Hasil yang kami peroleh untuk minuman beralkohol sebanyak 371 botol berbagai merk dan untuk PMKS 23 orang, nanti yang PMKS akan kami kirim ke panti sosial untuk dibina lebih lanjut oleh Sudin Sosial," ujarnya.
Dalam operasi kali ini, petugas sempat kesulitan melakukan razia di tempat prostitusi Gunung Antang, di pinggir rel kereta api sekitar Jatinegara.
"Mungkin karena minggu pertama (Ramadan) jadinya sepi pengunjung, tapi tadi kami dapat beberapa krat miras yang berhasil kami sita," kata Hartono.
Lebih lanjut ia menjelaskan, operasi seperti ini akan terus dilakukan oleh pihaknya untuk menciptakan situasi wilayah yang kondusif tanpa ada gangguan apapun.
"Nanti akan kami lakukan terus, sudah kami jadwal, ada lima kegiatan seperti ini lagi selama bulan suci Ramadan," ucap dia.