News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mudik Lebaran 2018

Cerita Pemudik yang Cari Tiket Kereta Mulai 1 Maret tapi Sudah Tidak Ada

Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penumpang memasuki ruang kedatangan setibanya di Terminal Terpadu Pulogebang, Jakarta Timur, Sabtu (1/7/2017). Puncak arus balik di terminal terbesar se-Asia Tenggara tersebut diprediksi akan terjadi hari Jumat dan Sabtu, menginggat hari masuk kerja terjadi pada hari Senin (3/7/2017). TRIBUNNEWS/HERUDIN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Naik bus menjadi salah satu transportasi alternatif bagi para pemudik untuk pulang ke kampung halaman. Salah satunya adalah Mahda, perempuan paruh baya yang mudik ke Malang, Jawa Timur.

Saat ditemui Kompas.com di Terminal Pulogebang, Mahda mengatakan memilih mudik menggunakan bus karena tidak mendapatkan tiket kereta sejak pemesanan dibuka bulan Maret.

Mahda yang bekerja sebagai pegawai swasta di daerah Daan Mogot mengatakan jika dia tidak mempunyai waktu lebih untuk membeli tiket Kereta Api ke stasiun.

Selain itu, dia juga tidak mendapatkan tiket walaupun PT KAI telah menjual tiket kereta tambahan secara online.

"Cari kereta mulai 1 Maret tapi sudah enggak ada. Setiap hari saya buka internet tapi enggak dapat (tiket kereta)," ujar Mahda, Selasa (12/6/2018).

Ibu paruh baya ini membeli tiket bus secara manual walaupun dia harus mengeluarkan uang lebih banyak. Harga bus untuk keberangkatan lebaran dijual 2 kali lebih mahal dibandingkan harga untuk keberangkatan hari biasa.

"(Beli tiket) langsung ke terminal, (harganya) naik banget, malahan sampai 2 kali lipat," tambah Mahda.

Namun, dia tidak memiliki alternatif lain selain menggunakan jasa angkutan bus. Dia mengakui lebih senang mudik menggunakan jasa kereta api karena estimasi waktu keberangkatan dan kedatangan dapat diprediksi.

"Kalau naik kereta jam 1 pagi sudah sampai Malang, bisa ketemu anak cucu. Kalau ini (naik bus) belum tau sampainya jam berapa, kan enggak bisa diprediksi," keluh Mahda.

Dia telah mudik menggunakan jasa angkutan bus yang berangkat dari Terminal Pulogebang sejak tahun lalu. Dia mengaku puas dengan pelayanan pengelola Terminal Pulogebang yang menyediakan ruang tunggu ber-AC bagi para pemudik.

Selain itu, dia juga merasa puas dengan pelayanan PO bus untuk keberangkatan menuju Malang. Salah satu alasannya adalah dia mendapatkan jatah makanan selama perjalanan walaupun perjalanan menggunakan bus lebih menguras tenaga.

"Lebih capek, lebih lama. Yang penting ketemu anak cucu," tutup Mahda di akhir wawancara bersama Kompas.com.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul ""Setiap Hari Saya Buka Internet, tapi Enggak Dapat Tiket Kereta""

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini