News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Lebaran 2018

Lebaran, Sampah di Jakarta Berkurang

Penulis: wahyu firmansyah
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas Kebersihan DKI Jakarta, mengangkut tumpukan sampah rumah tangga dari tempat penampungan sampah sementara Rw 08, Kelurahan Duri Pulo, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat, Sabtu (16/6/2018). Petugas kebersihan segera mengambil tumpukan sampah tersebut agar tak semakin menggunung karena belum terangkut oleh petugas kebersihan di lingkungan warga yang masih libur lebaran. WARTA KOTA/NUR ICHSAN

Laporan wartawan Tribunnews.com, Wahyu Firmansyah

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Memasuki libur lebaran banyak warga DKI Jakarta yang pergi ke luar kota, alhasil kondisi ini membuat volume sampah di ibu kota berkurang.

Baca: Gol Meksiko ke Gawang Jerman Sebabkan Gempa di Mexico City

Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Isnawa Adji mengatakan, berdasarkan pengalaman pada tahun-tahun sebelumnya, volume sampah menurun saat sebelum dan setelah lebaran, namun tahun ini terjadi sedikit perubahan pola.

Adanya penurunan sampah warga Jakarta yang dikirim ke TPST Bantargebang saat Idul Fitri, pada hari pertama lebaran sampah yang dikirim ke TPST Bantargebang hanya 1.286 ton sampah.

Pada H+1 Idul Fitri 2.060 sampah. Sedangkan pada H-1, total sampah mencapai 7.781 ton sampah.

Isnawa mengungkapkan, jika pada tahun-tahun sebelumnya sampah menurun sejak saat dimulainya cuti bersama, beberapa hari menjelang lebaran, namun kenyataannya tahun ini sampah pada H-1 ternyata masih tetap tinggi.

“Kami sebelumnya telah menginstruksikan kepada para supir truk sampah untuk mengosongkan Tempat Penampungan Sampah Sementara (TPS) di seluruh wilayah Jakarta jelang hari raya,” ujar Isnawa, Senin (18/6/2018).

Pengosongan TPS ini dilakukan agar dapat menampung sampah dengan kapasitas maksimal pada saat libur lebaran.

Selain itu agar kondisi lingkungan sekitar TPST tetap nyaman, tidak berbau menyengat, serta menghindari berkembangnya lalat dan penyakit lainnya.

“Sampah jika lebih dari 3 hari berdiam di TPS sudah mulai membusuk dan membuat tidak nyaman lingkungan, kita menghindari itu,” kata Isnawa.

Isnawa memperkirakan puncak peningkatan penanganan sampah akan terjadi pada H+7, H+8, H+9 dan H+10, setelah cuti lebaran selesai.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini