Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi klaim sebagai orang pertama yang tidak setuju jika 26,25 persen kepemilikan saham PT Delta Djakarta dijual oleh Pemerintah Provinsi DKI.
"Kalau penjualan saya orang pertama yang tidak setuju. Tapi kalau tutup saya setuju," kata Prasetyo, di Gedung DPRD DKI Jakarta, Gambir, Jakarta, Kamis (21/6/2018).
Politisi PDIP itu beralasan lebih berdosa mengambil keuntungan dari riba penjualan, dibanding dengan menjual minum minuman beralkohol.
Lanjutnya, masukan itu didapat setelah dirinya berkonsultasi dengan sejumlah kyai yang tidak ia sebutkan namanya.
Prasetyo khawatir dengan kebijakan Pemprov DKI itu, malah makin menambah ekspansi yang berbanding lurus dengan mereka yang meminum minuman beralkohol tersebut.
"Saya sih sebaiknya jangan dijual, kenapa? Pandangan sebagai orang beragama kita jual terus ambil keuntungan dari riba itu lebih dosa daripada orang minum, saya tanya kyai lho," pungkasnya.
Pelepasan saham PT Delta Djakarta menuai polemik, penyebabnya karena tak ada pembicaraan terlebih dahulu bersama pihak DPRD DKI.
Soal Penilaian Harian Beserta Kunci Jawaban Mapel Informatika Kelas 10 SMA/MA Materi Sistem Komputer
Latihan Soal & Jawaban PKN Kelas 1 SD Bab 2 Semester 1 Kurikulum Merdeka, Aku Anak yang Patuh Aturan
KPU Sabu Raijua Klarifikasi Dokumen Krisman Riwu Kore yang Tersebar di Media Sosial - Pos-kupang.com
"Masalah Delta, dia harus bicara dengan kita dulu jangan langsung main jual," sebut Prasetyo.
Seperti diketahui, Pemprov DKI berencana melepas kepemilikan saham PT Delta Djakarta sebesar 26,25 persen yang telah dimiliki selama 45 tahun.
Dana yang didapat dari hasil penjualan disebut akan dipergunakan sebagai suntikan dana pembangunan yang dapat langsung dirasakan oleh masyarakat.(*)