Laporan Kontributor Kompas.com, David Oliver Purba
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Indra Exploitasia, mengatakan kemunculan sejumlah buaya di beberapa lokasi di Jakarta tidak berhubungan dengan kejadian alam.
Baru-baru ini diberitakan buaya muara terlihat di dua kawasan di Jakarta, yaitu Kali Grogol Jakarta Barat, dan di Dermaga Pondok Dayung di Tanjung Priok, Jakarta Utara. Kedua kawasan tersebut bukan merupakan habitat alami buaya muara.
"Tapi ini bukan anomali atau kejadian alam atau apa itu enggak ada. Itu (kemunculan buaya) ya memang karena terjadi seperti itu," kata Indra saat ditemui di Kali Grogol, Jakarta Barat, Rabu (27/6/2018) kemarin.
Indra mengatakan, ada empat dugaan asal buaya-buaya tersebut.
Pertama, banjir bandang yang terjadi di Jakarta tahun 2006 membuat sejumlah buaya yang ada di penangkaran lepas. Buaya-buaya yang lepas itu akhirnya berkembang biak di luar habitatnya.
Baca: Sampai Siang Ini, Buaya Muara Pemangsa Manusia 5 Kali Muncul di Kali Grogol
Kedua, buaya tersebut dipelihara warga, kemudian dengan sengaja dilepas warga tersebut.
Ketiga, buaya tersebut meninggalkan habitat alaminya untuk menjelajahi wilayah lain untuk mencari makan.
Keempat, buaya tersebut terlepas dari penangkaran. Untuk alasan terakhir, KLHK telah memeriksa penangkaran buaya yang ada di daerah Cikande dan Serang.
Baca: DKI Berultah Ke-491, Kadonya Sanksi Pajak Dihapus dan Berlaku Sampai 31 Agustus 2018
Petugas penangkaran mengatakan tidak ada buaya yang lepas. Selain itu, jarak kedua tempat penangkaran itu sangat jauh dari lokasi kemunculan buaya.
"Makanya kami evakuasi untuk memastikan apakah ini benar dari alam atau memang dari penangkaran, atau ini dilepas orang. Akan sangat terlihat dari morfologinya kalau memang dia dipelihara atau dari alam, akan terlihat sekali," ujar Indra.
Artikel ini tayang di Kompas.com dengan judul: Dugaan KLHK soal Kemunculan Buaya Muara di 2 Lokasi di Jakarta.