Laporan Reporter Warta Kota, Panji Baskhara Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Seksi Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah II DKI Jakarta Bambang Yudi mengatakan, tiga ekor buaya enggan muncul ke permukaan Kali Grogol, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, lantaran stres.
"Kami kesulitan mencari, menemukan, ataupun berupaya memunculkan tiga buaya ini, lantaran sudah dibuat stres duluan sama warga," kata Bambang di lokasi, Kamis (28/6/2018).
"Buaya-buaya ini stres tak mau muncul ke permukaan. Kemarin, buayanya muncul mau makan, malah dilempari batu, diselepet (katapel). Buaya mana mau nongol," sambung Bambang.
Selama 24 jam mencari, keberadaan buaya sulit dilakukan lantaran ramainya warga. Polisi dan TNI sudah berupaya menghalau warga, namun tak diindahkan.
"Jadi, buaya stres tidak berani nongol. Polisi di sini halau aja mereka enggak mau, malah jadi tontonan. Buaya kan sensitif. Maunya suasana tenang si buaya. Kalau enggak ramai, pastinya muncul karena mau berjemur si buaya. Alhasil, kendala kami hanya di masyarakatnya," papar Bambang.
Bambang mengatakan, warga hingga kini juga masih betah menunggu kemunculan buaya itu di Kali Grogol.
"Dari kemarin, dini hari, sampai siang ini warga masih ramai di sini. Bahkan aliran Kali Grogol sempat pasang. Kita coba pancing, eh ternyata warga masih juga ramai. Jika ditemukan pasti buaya itu ditembak bius dan diikat," tuturnya.
Diduga ketiga reptil bermoncong putih ini jenis buaya muara, yang diduga kuat berasal dari penangkaran di sekitar wilayah Jakarta. Namun, Bambang mengatakan saat ini belum ada laporan terkait kehilangan buaya.
"Enggak ada (laporan kehilangan) penangkaran. Adanya di Tengerang dan Bekasi. Mungkin ada warga yang memelihara buaya ini tapi terlepas ya. Tetapi untuk memastikannya, buaya-buaya ini harus ditangkap dulu. Nanti ketahuan, kalau buaya-buaya ini dari mana. Apa dari peliharaan perorangan atau bukan," bebernya.