Laporan wartawan Tribunnews.com, Wahyu Firmansyah
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Unesco menolak kota tua sebagai kawasan World Heritage,
Menanggapi hal itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan salah satu penyebabnya adalah reklamasi teluk Jakarta.
Baca: Hadiri Indonesia Movie Actors Awards 2018, Penampilan Vino G Bastian Dipuji Ganteng
"Salah satunya itu karena yang dimasukkan bukan hanya kota tua tapi juga kepulauan seribu, onrust, dan lain-lain. Kan rusak gara-gara reklamasi kemarin," ujar Sandiaga di Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (4/7/2018).
Sandi mengatakan yang menjadi penilaian dari Unesco bukan hanya kota tua tetapi meliputi kepulauan seribu.
Reklamasi teluk Jakarta menyebabkan adanya perubahan dari sedimentasi yang ada di Kepulauan Seribu hal tersebut yang nyebabkan Unesco menolak Kota Tua.
"Jadi kalau kemarin ke Kepulauan Seribu banyak sedimentasi yang berubah disana karena ya kalau Unesco kan gak boleh berubah sama sekali," katanya.
Selain reklamasi teluk Jakarta, revitalisasi yang tak sesuai dengan budaya juga menjadi salah satu penghalang kota tua menjadi World Heritage.
"Kali besar juga kemarin ternyata revitalisasinya gak sesuai dengan budaya," ujar Sandi.
Walaupun begitu Pemprov DKI akan terus melakukan revitalisasi Kota Tua, Sandi Mengatakan "Kita jalan terus besok 6 Juli kita umumkan penataan tahap awal."
Sandi mengatakan penataan yang dilakukan agar Kawasan Kota Tua lebih tertata menjelang Asian Games.
"Tahap menengah pas mau asian games, ini kita pastikan supaya bisa lebih tertata di level walikota kita mudah-mudahan bisa menyiapkan buat Asian Games," katanya.