News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Dampak Proyek Double Double Track, Perjalanan KRL Jakarta-Bogor Ditempuh Lebih dari 2 Jam

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pekerja saat menyelesaikan pembangunan proyek peron stasiun Buaran, Jakarta Timur, Jumat (2/3/2018). Stasiun Buaran merupakan satu dari lima stasiun baru yang pembangunannya akan rampung pada tahun 2018 guna mendukung pengoperasian jalur kereta api dwi ganda atau Double Double Track (DDT) Manggarai-Cikarang. Tribunnews/Jeprima

Laporan Reporter Warta Kota, Joko Supriyanto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Imbas dari proses penyelesaian pembangunan proyek Double-double Track (DDT) paket A stasiun Manggarai - Jatinegara phase I tahun 2018 akan dilakukan SO2 (Switch Over II).

Di mana jalur 6 dan 7 pada Stasiun Manggarai dimatikan dan untuk sementara pelayanan KRL Bogor Line dan KA Bandara pindah ke jalur 8, 9 dan 10, dimulai pada Sabtu (10/8) pukul 00.00.

Humas DAOP 1 Jakarta, Edy Kuswoyo mengatakan bahwa SO2 ini dalam rangka lanjutan penyelesaian bangunan Stasiun modern Manggarai phase I dan selanjutnya diharapkan pada akhir tahun 2020 seluruh pembangunan DDT Paket A akan selesai/final.

"Perubahan pola operasi akibat perubahan jalur rel KRL ini berdampak pada bertambahnya waktu perjalanan KRL sekitar 5-10 menit. Sebagai contoh, waktu perjalanan KRL lintas Bogor - Jakarta Kota dari yang semula 1 jam 55 menit menjadi 2 jam atau 2 jam 5 menit. Jadi hanya waktu perjalanan saja yang bertambah," kata Edy saat dikonfirmasi, Sabtu (11/8/2018).

Baca: Cantik, Seksi dan Pintar: Ini Dia 15 Semifinalis Miss Auto Show 2018

Dikatakan Edy, jalur 8 dan 9 sebelumnya digunakan sebagai jalur penyimpanan kereta api. Karena jalur 6 dan 7 terimbas dari proyek pembangunan maka pelayanan KRL Bogor dan Bandara dialihkan.

"Jalur 8, 9 dan 10 jalur Baru, tadi nya untuk Stabling/Penyimpanan Kereta Api. Jadi kita gunakan jalur tersebut, sementara jalur 6 dan 7 akan dimatikan," katanya.

Terkait dengan kondisi tersebut, Pemerintah meminta maaf kepada masyarakat pengguna jasa KRL atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan serta memohon pengertian masyarakat untuk dapat memaklumi kondisi tersebut, hingga penyelesaian Pembangunan Stasiun Manggarai selesai.

Selain itu, Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian bekerjasama dengan operator KRL, PT.KCI serta DAOP I PT.KAI (Persero) guna mengantisipasi pelaksanaan kegiatan pemindahan jalur (switch over).

"Nanti kita juga akan menambah jumlah SDM Perkeretaapian terutama pada titik-titik perpindahan penumpang (passenger crossing) serta pada pengaturan perjalanan KA," ucapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini