TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keluarga Alumni Universitas Gajah Mada (Kagama) DKI Jakarta menyemprotkan mikroba ke Kali Sentiong, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (23/8). Penyemprotan yang dilakukan untuk kelima kalinya tersebut disebar sebanyak 5.000 liter.
Pantauan di lokasi, penyemprotan cairan mikroba tersebut dilakukan di sekitar jembatan dekat Jubilee School, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Penyemprotan dilakukan pada malam hari oleh beberapa orang petugas.
Ketua Kagama Sodiq Suhardianto mengatakan penyemprotan mikroba tersebut untuk menghilangkan bau karena banyaknya populasi mikroba untuk mengurai unsur yang menyebabkan aroma menjadi tidak sedap.
“Kita konsen menyebar mikroba di kali samping Wisma Atlet ya. Kenapa demikian? Karena memang kali ini sangat berpengaruh terhadap bau di daerah sini,” ujar Sodiq.
Mikroba yang disemprotkan ke Kali Sentiong akan berfungsi untuk mengurai unsur penyebab bau tidak sedap. Sehingga ketika berjalan maksimal, masalah bau tidak sedap dari Kali Sentiong dapat teratasi.
Baca: Seorang Caleg Golkar di Tulungagung Dilaporkan Dua Orang karena Terlibat Penipuan CPNS
“Mereka ini bekerja mengurai unsur yang menyebabkan bau seperti H2S, NH3, dan lainnya itu ditekan termasuk (unsur) yang padat juga diurai. Kenapa bisa nggak bau karena populasi mikroba ini per mili liter jumlahnya 10 pangkat 8, itu bisa mengurai 100 kubik,” paparnya.
Sodiq meyakini mengurangi bau tidak sedap dengan menyemprotkan mikroba sangat efektif. Namun demikian, mikroba hanya bisa mengurangi bau dalam jangka pendek sampai beberapa hari sehingga perlu dilakukan secara berkala empat hari sekali.
“Sayangnya mikroba ini bertahan empat hari, jadi dalam jangka pendek aja. Ini kan selama untuk Asian Games saja kita semprot empat hari sekali, kasihan kalau untuk penanganan jangka panjang,” sambungnya.
Sementara itu untuk penanganan jangka panjang, tentunya metode lain yang harus dilakukan. Menurut Sodia penanganan jangka panjang harus dilakukan pada bagian hulu agar mendapatkan hasil yang maksimal.